Mohon tunggu...
Varsha Haura
Varsha Haura Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Don't scare to reach your dream, just do your own best.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hati sebagai Kesehatan dalam Pandangan Islam

11 Agustus 2020   13:21 Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:39 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Setiap orang pada umumnya mendambakan tubuh yang sehat. Kesehatan yang dimaksud adalah kondisi dimana fisik dan psikisnya terlepas dari segala gangguan penyakit. Namun sadarkah kita bahwa penyakit kerap kali muncul dikarenakan faktor hati (qalb) ? Allah telah berfirman pada QS. Al-Baqarah : 10, yaitu :     

            Artinya : "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya".

            Pada pembahasan ini, kita dapat membandingan hal di atas dengan studi kasus seseorang yang terkena penyakit kanker. Secara umum, penyakit ini disebabkan oleh faktor internal (keturunan) dan eksternal (kebiasaan merokok dan bahan kimia, paparan radiasi, dsb) yang mana salah satu alternatif penyembuhannya menggunakan "sinar" X guna membunuh sel kanker. Di sisi lain, sinar adalah cahaya. Sedangkan cahaya terbesar setelah cahaya Allah adalah cahaya Al-Qur'an dan Al-Qur'an itu sendiri disebut Syifa (obat). Namun, Al-Qur'an dapat dikatakan sebagai obat dan terapi apabila isi dan kandungan ayatnya diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

            Orang yang tidak sering berinteraksi dengan Al-Qur'an dapat menyebabkan gelapnya qalbu bahkan cenderung mati, sehingga membutuhkan pancaran sinar sebagai penawarnya. Penawar tersebut lah kunci bagi sehatnya hati. Apabila sehat hati seseorang, maka sehat pula jiwanya. Namun apabila rusak hatinya, Allah tambahkan pula penyakit lainnya. Dalam hal ini, jelas bahwa hati merupakan sumber bagi kesehatan ruh dan raga. Orang yang tidak berakal sehat (orang gila) merupakan orang yang terhindar dari rusaknya hati, sebab telah rusaknya syaraf-syaraf pada otaknya. Mengapa demikian? karena munculnya penyakit hati juga diperankan oleh otak yang berfikir dan menangkap signal tersebut. Ia sudah tak kenal lagi dengan istilah iri, dengki, sombong, munafik, pendusta, dsb. Hal ini berbanding terbalik dengan manusia yang berakal sehat. Maka dari itu, qalbu yang suci merupakan bentuk dari alternatif sehatnya jiwa.

            Dalam aspek lain, setiap perbuatan maksiat diibaratkan seperti makanan beracun yang akan merusak hati. Apabila seseorang sadar bahwa dia telah memakan makanan beracun tersebut, maka hendakla ia bersegera membersihkan tubuhnya dari virus-virus beracun tersebut. Salah seorang ulama pernah mengatakan "Wahai betapa mengeherankannya manusia yang menangisi seseorang yang telah mati jasadnya, sedang ia tidak pernah menangisi orang yang telah mati hatinya, padahal yang demikian lebih parah dari yang sebelumnya." Perkataan ini melambangkan bahwa penyakit hati merupakan kerusakan terparah dan mampu mengganggu kesehatan serta mental.

            Adapun hati sebagai kesehatan merupakan hati yang di dalamnya tidak ternodai dengan penyakit-penyakit syubhat dan syahwat, melainkan hati yang jernih serta tentram di dalamnya. Singkatnya, sesuatu yang paling bermanfaat untuk kesehatan hati seseorang adalah hati yang selalu mengingat Allah. Allah telah berfirman pada QS. Ar-Ra'd : 28, yaitu :    

            Artinya : "...Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram."

            Jadi, apabila hati seseorang terasa ringan, aman, nyaman, dan tentram, bersyukurlah. Sebab, kondisi hati yang seperti itulah yang membawa kesehatan bagi ruh dan raga.

Nutrisi Yang Menghidupkan Hati

1. Dzikrullah dan Membaca Al-Qur'an

            Yang perlu disadari, dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh manusia, serta dapat diibaratkan sebagai makanan bagi tubuh yang kemudian mampu memberikan kekuatan. Utsman bin Affan berkata "Jikalau hati kalian suci, maka firman Allah akan cukup membuat hati kalian kenyang." Selain itu, orang yang selalu berdzikir akan terlihat berwibawa, berseri-seri dalam hidupnya, dan diwarisi rasa cinta kepada Allah. Hal ini dibuktikan dari QS. Al-Baqarah : 152, yaitu :

  •  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun