Mohon tunggu...
Nur Fadillatur.R.
Nur Fadillatur.R. Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suksess.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Latar Belakang, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia

1 November 2020   02:01 Diperbarui: 1 November 2020   02:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa dalah kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dengan menggunakan kata maupun gerakan untuk menyampaikan maksud tertentu yang ingin disampaikannya.

1. Rumpun Bahasa Dunia.

Rumpun bahasa adalah kelompok bahasa yang didasarkan pada hubungan kekerabatan dengan bahasa lain. Dari satu rumpun bahasa kemudian berkembang menjadi bahasa-bahasa yang memiliki kesamaan dalam karakteristiknya seperti, kata, kaidah penetapan, dan pola kaliimat.

adapun rimpun bahasa dunia adalah sebagai berikut:

Rumpun Indogerman, Rumpun Eropa, Rumpun Semit(Ibrani), Rumpun Arab, Rumpun Altai, Rumpun Jepang, Rumpun Austronesia, Rumpun Asia,

2. Rumpun Austronesia.

Austronesia merupakan istilah bahasa yang digunakan oleh sekumpulan orang atau masyarakat yang tinggal di kawasan Austronesia. Adapun wilayah persebarannya mencakup Pulau Formosa, Kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar.

1. Sub rumpun Austroasia = Bahasa India

2. Sub rumpun Austronesia =

• Timur (oceania) meliputi Bahasa Polineisa, Bahasa Melanesia, Bahasa Mikronesia.

• Barat (Nusantara) meliputi Bahasa Formasa, Bahasa Tagalok, Malay, Bahasa Jawa, Bahasa Dayak, Bahasa Bali, dan lain-lain.

3. Bukti yang menunjukkan

Bahasa Melayu adalah cikal bakal dari Bahasa yang kita gunakan saat ini. Malaysian mulai digunakan oleh masyarakat Asia Tenggara sejak abad ke-7 M. Beberapa bukti yang ditemukan seperti, prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M di Palembang, Talang Tuwo tahun 684 M di Palembang, Kota Kapur 686 M di Bangka Barat, Karang Brahi tahun 688 M di Jambi. Prasasti-prasasti tersebut bertuliskan huruf Pranagari menggunakan Bahasa Kebangsaan Kuno. Pada zaman Sriwijaya Bahasa Malaysia digunakan sebagai bahasa kebudayaan, bahasa perdagangan, dan bahasa penghubung antar bangsa.

Pada peralihan abad ke-15 M, Malaka sempat menjadi pusat penyebaran agama Islam. Sehingga menjadikannya sebagai perkembangan dan penyebaran Bahasa Melayu, dan penyebaran ajaran agama Islam. Dalam pelaksanaan penyebarannya para guru, pedagang, dan pelaut menggunakan Bahasa Kebangsaan.

4. Perkembangan Bahasa Indonesia

• Ejaan van Ophyusen 1901

huruf 'j' untuk menuliskan bunyi 'y', seperti pada kata jakni=yakni, pajung=payung.

huruf 'oe' untuk menuliskan bunyi 'u', seperti pada kata-kata hidoeng, sapoe. (kecuali 'au' tetap ditulis 'au').

tanda diakritik, seperti aigu /é/, grave /è/, makron /ô/, trema /ö/, dan apostrof /’/, dan koma ain, untuk menuliskan bunyi hamzah (a), conto : kata ma'moem, ‘akar, ta’, pa’, dll.

• Sumpah Pemuda 1928

• Kongres Indonesian di Solo 1938

• Peresmian bahaa Indonesia sebagai bahasa pemersatu 18 Agustus 1945

• Ejaan Soewandi/Repoeblik 1947

Huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada Soerabaja → Surabaya.

Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, soerabaja.

Kata ulang boleh ditulis dengan angka ², seperti ubur², ber-lari², ber-lebih²-an.

Kata yang berawalan 'di-' dan kata depan 'di' keduanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh disekolah, dipasar, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dijual, diminum.

• Kongres Malay II di Medan 1954

• Rancangan Ejaan Pembaharuan 1956

• Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 1961

• Rancangan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966

• Ejaan yang Disempurnakan 17 Agustus 1972

Ejaan ini siresmikan sesuai dengan putusan presiden No. 57, Tahun 1972.

5.Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia.

 Sebagai bahasa nasional

Kedudukan:

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi Indonesian sebagai bahasa pemersatu.

Fungsi:

a. Lambang kebangaan nasional.

Karena Indonesian adalah cerminan dari sosial budaya berdasarkan kebangsaan. Sehingga penutur Bahasa Indonesia akan bangga dan melestarikannya.

b. Lambang identitas nasional.

Maksud dari identitas nasional adalah Melayu merupakan bahasa yang benar-benar mencerminkan identitasnya sendiri. sehinga bebas dari identitas bahasa lain.

c. Alat pemersatu bangsa.

Bahasa indonesia dapat menserasikan di antara bahasa-bahasa di nusantara. Dan tanpa menghilangkan identitas bahasa pada setiap suku di Indonesia.

d. Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

Bahsa Indonesia adalah bahasa penghubung yang menengahi perbedaan bahasa daerah di Indonesia. Untuk meminimalisir kesalah pahaman bahasa dan budaya.

 Sebagai bahasa negara

Kedudukan:

UUD 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi Bahasa sebagai bahsa resmi.

Fungsi:

a. bahasa kenegaraan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan baik secara lisan maupun tulisan.

b. bahasa pengantar pendidikan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa utama yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

c. Bahasa dalam perencanaan pembangunan.

d. Basasa pengembangan budaya dan iptek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun