Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

SIM Internasional dari Rumah, Adaptasi New Normal yang Sangat Menolong

17 Juli 2020   20:01 Diperbarui: 17 Juli 2020   20:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Varhan Abdul AzizAlumni Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia

Cita2 saya ingin sekali  bisa keliling Indonesia naik motor, lanjut keliling dunia naik mobil. Maka dari dulu pengen banget punya SIM Internasional. Denger2 dulu teman pernah bilang SIM Internasional bikin di IMI. 

Kulik2 di inet, ternyata sekarang sudah dibawah penanganan Korlantas POLRI. Satpasnya cuma ada 1, ya di Kantor Korlantas, Tebet, jalan kaki 500meter dari stasiun cawang langsung sampe.

Saya dulu kepikiran, gimana kalau orang Papua  mau bikin SIM Internasional? Ongkos Papua Jakarta PP bisa puluhan kali lipat lebih mahal dari Harga SIM-Nya. 

Ternyata jawaban solutif itu diberikan POLRI, yang menyesuaikan adaptasi kebiasaan baru dengan inovasi SIM Internasional Dari Rumah. Dirumah aja bisa dapat SIM gitu? Thats right brother, asli ga pake tapi2.

Tentu ada syaratnya, dan super ga ribet. Kemarin saya liat di Youtube, Kakorlantas Irjen Pol  Istiono kasih penjelasan, dan praktis banget. Awalnya kita buka web http://www.siminternasional.korlantas.polri.go.id/ . Setelah itu ikuti langkah2nya yang sangat jelas banget step by stepnya di web sana. syarat berkas yg dibutuhkan cuma 4, 1. Sim Nasional. 2. KTP 3. Pasport 4. Foto Background putih. Gampang banget.


Jadi ini SIM Internasional emang ga perlu lagi pake ujian2. Karena dengan sudah memiliki SIM Nasional, kita dianggap udah gape bawa kendaraan. Yang jelas syaratnya ya perlu pasport, mau keluar negeri ga laku KTP Indonesia disana, apalagi cuma KK atau akte lahir, hehe. Proses pembuatan onlinenya juga gampang banget. Kalau lancar koneksi internet, dan cepet ngisinya, 10 menit kelar.

Kalau udah selesai, kita akan dapet no.rekening pembayaran lewat Briva BRI. Inget ya, musti dibayar, udah ngisi data, ga bayar, ya sama aja kaya checkout shoppee tapi ga transfer, ga akan dikirim itu barang. 

Tarifnya sesuai Undang2 yang berlaku, 250rb untuk pembuatan awal, dan 225rb untuk perpanjangan. Semua masuk ke kas negara, jadi ga ada celah untuk pungli2. Justru mekanisme transparan ini dibuat POLRI biar kita2 rakyat nyaman dan ga kena palak calo. Salut.

Oh iya, jangan lupa bayar ongkirnya juga. Sesuai dengan tarif yg berlaku, jangan ngarep gratis ongkir, ini bukan tokopedia ^_^. Yang ngarep gratisan, sopo sing bayari, mbahmu? Semua uang kan masuk ke negara coy. ada 2 yg sudah kerjasama, PT Pos dan perusahaan ojek online. 

Kalau mau nyantai pakai POS, kalau mau cepet pakai ojol, yang pasti hari ini jadi, besok udah dianter. Nah kalau mau cepet lagi, bisa ngambil langsung, abis transfer, SIM Internasional langsung dicetak, praktisss.

Ternyata terobosan ini dapet apresiasi dari Kemenpan RB.Sehari habis launching, langsung Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof Diah menyampaikan, Inovasi ini dianggap aplikatif dengan kebutuhan rakyat di masa Covid. 

Memang rakyat perlu banget kepraktisan macam ini, semakin sedikit interaksi langsung, semakin bisa lewat online, semakin menolong. Semakin cepat Covid musnah pula.

Kalau kaya gini, saya feeling Korlantas POLRI bisa dapet Penghargaan Top Inovasi lagi dari Kemenpan RB. Sebelumnya POLRI lewat Korlantas sudah sering mendapatkan Penghargaan tahunan ini.  Ini jadi Sinyal Polisi sekarang sudah berubah, mau deket sama kita, bener2 pelayan kita. 

Emang kalau saya ke kantor polisi urus2 SKCK, SIM, STNK dll sampai pembuatan laporan udah enak banget sih, ga ada takut2nya, ya kita dianggap temen aja. Kayak ke kantor pelayanan pemerintah lainya yg sudah terasa sangat friendly.

Semangat  ini terbangun semakin membara, sepertinya setelah pidato 7 amanat Jokowi dalam HUT Bhyangkara ke-74 tanggal 1 Juli 2020 di Istana Negara kemarin. Dari 7 amanat itu, poin no. 2 yang paling terasa implementasinya :
*"Terus melakukan reformasi diri secara total bangun sistem dan tata kelola yang partisipatif transparan dan akuntabel serta bangun kultur kerja Polri yang profesional modern dan terpercaya."*

Di masa kepemimpinan Kapolri Idham Azis ini, POLRI terlihat semakin menunjukan perubahannya, yang terlihat menonjol adalah bagaimana respon cepat ketika penanganan Covid 19 dan penerapan mekanisme adaptasi kebiasaan baru POLRI untuk memudahkan masyarakat.

Seperti amanat Jenderal Idham pada Lulusan Akpol 2020, "Jangan berhenti belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Terus tingkatkan pengetahuan dan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas,".

Terakhir saya ngebayangin, kalau inovasi ini ga berhenti disini, akan tambah super!!! Perpanjangan SIM Nasional dari Rumah, Bayar Pajak STNK dari rumah, Perpanjangan SKCK dari rumah, dll yg sifatnya tdk perlu perekaman otentik, seharusnya bisa dari rumah. 

Seperti keinginanan Presiden Jokowi menyederhanakan birokrasi. Kalau sudah inovatif gini, tinggal nunggu pelayanan pemerintah yg lain ikut juga buat inovasi praktis lainya, KTP dari rumah, KK dari rumah, Perpanjang Pasport dari rumah, dll.

yuk semua Pelayan masyarakat.Fastabiqul Khoirot!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun