"Aku terima pendapatmu. Ada hal yang harus kau tahu, tulisan. Tanpa sadar, kau menjadi candu dalam hidupku. Kau selalu ada dalam setiap hela nafasku. Pikiranku tidak pernah lepas darimu. Semua tentangmu terukir jelas dalam setiap tombol yang aku tekan. Kau hidup dalam sebuah portal imaji tanpa batas. Kini saatnya kau harus meneriakkan kebenaran, mengumbar cinta dalam wujud amarah dan dengki. Tulisan, aku harus menyatakan padamu bahwa aku sangat mencintaimu. Sungguh."
Tulisan:
"Biarlah para pembaca yang menilai bagaimana cara kau mencintaiku. Hanya satu keinginanku. Munculkan aku sebagai karyamu seturut dengan citra luhur manusia dalam dirimu."
Aku:
"Baik, sayang. Aku akan memulai jika kau siap."
Tulisan:
(terdiam sebentar, lalu berujar)
"Ya. Aku siap."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI