Mohon tunggu...
Vanisya Afra Hardiningrum
Vanisya Afra Hardiningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UMM

Lahir untuk mengekspresikan, bukan untuk membuat terkesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Nilai-nilai Karakter Berbasis Partisipatif Teaching Learning Melalui Permainan Ular Tangga pada Siswa di SDN 1 Sumbersuko

8 Oktober 2021   13:51 Diperbarui: 8 Oktober 2021   13:55 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Unisma (Universitas Islam Malang), serta UM (Universitas Negeri Malang) melaksanakan penugasan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbud dalam programnya yakni Kampus Mengajar Angkatan satu yang berlokasi di SDN 1 Sumbersuko Kec. Wagir, Kab. Malang selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 22 Maret -- 26 Juni 2021.

Dalam kondisi pandemi, kegiatan pembelajaran sekolah sangatlah terbatas. Siswa-siswi diharuskan belajar dari jarak jauh menggunakan gadget atau laptop sebagai sarana pembelajaran. Tentunya sudah kurang lebih satu tahun mereka beradaptasi di kondisi seperti itu dan tidaklah sedikit dari siswa-siswi yang mengeluh jenuh atau bosan selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) berlangsung. Namun pada awal bulan Juni 2021, PTM (Pembelajaran Tatap Muka) diberlakukan di SDN 1 Sumbersuko dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Dalam kesempatan ini kami memanfaatkan semaksimal mungkin program kerja yang kami buat untuk bertemu langsung dengan murid di sekolah. Kami yang beranggotakan tujuh mahasiswa yang berasal dari kampus berbeda ini membuat program kerja yang berjudul "Penerapan Nilai -- Nilai Karakter Berbasis Pastisipatif Teaching Learning Melalui Permainan Ular Tangga Pada Siswa Di SDN 1 Sumbersuko" dengan tujuan memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi diri serta melatih sosial emosional anak.

Kegiatan pembelajaran partisipatif merupakan fenomena yang sedang tumbuh dalam pendidikan luar sekolah. Kegiatan pembelajaran ini perlu dan dapat dikembangkan dengan peningkatan kemantapan sub sistem pendidikan luar sekolah dalam sistem pendidikan nasional. 

Dikatakan perlu dikembangkan karena kegiatan pembelajaran ini merupakan pendekatan yang baru muncul dalam dunia pendidikan tinggi pada tahun tujuh puluhan dan memiliki sifat keluesan dan terbuka sifat inilah yang mengandung setiap pakar pendidikan, khususnya yang bergerak dalam program pendidikan luar sekolah, untuk berupaya mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan teknik yang cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran partisipatif.

Ular Tangga ini adalah permainan yang disajikan dalam dokumen PDF dimana kita harus print out terlebih dahulu sebelum menggunakan permainan ini. Start awal di pojok kiri bawah dan finish di pojok kiri atas. Ular Tangga memiliki 3 Tangga dan 3 Ular. Pemain dapat naik tangga jika terdapat petak ujung tangga dan sebaliknya pemain harus turun melalui ular apabila berada di petak ujung ekor ular. Untuk menentukan jumlah gerakan yang di peroleh pemain dapat menggunakan dadu. 

Ular Tangga tidak mengadopsi aturan kick pemain lain. Jika ada pemain berada dalam petak yang telah ditempati pemain lain, maka pemain yang sebelumnya tidak kembali ke posisi awal permainan. Kedua pemain tersebut akan berada di posisi yang sama. Selain itu, jika pemain mendapat angka enam pada dadu maka pemain tidak mendapatkan giliran tambahan. 

Pemain akan menang apabila pemain berada di petak akhir yaitu petak nomor 100 pada papan permainan. Apabila pemain berada di pengujung akhir permainan dan jumlah dadu melebihi petak akhir papan maka pemain diharuskan mundur sebanyak kelebihan jumlah dadunya.

Dari ketentuan permainan diatas kami menyelipkan beberapa kotak yang bertuliskan "Zonk" dan "Challenge". Jika pion berhenti di petak yang bertuliskan "Zonk" maka pemain harus mengambil kartu "Punishment". Dan jika pion berhenti di petak yang bertuliskan "Challenge"maka pemain harus mengambil kartu "Challenge" yang isinya berupa pertanyaan. 

Siswa diharuskan menjawab pertanyaan tersebut dengan waktu yang ditentukan. Namun jika pemain tidak menjawab dengan benar atau kehabisan waktu maka pemain harus mengambil kartu hukuman atau "Punishment". Hukuman yang kami sediakan ada beberapa macam diantaranya menyanyikan lagu daerah/nasional dan memeragakan gaya hewan.

Melalui kegiatan ini kami melihat begitu antusiasnya peserta didik saat mengetahui bahwa kami membawakan permainan ular tangga. Ular tangga yang kami cetak di terpal yang sangat luas membuat peserta didik semakin bersemangat mengikuti media pembelajaran yang kami buat. Mereka pun memainkan ular tangga dengan kompetitif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun