Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Keadaan Perekonomian Desa Sendangmulyo

7 November 2018   08:44 Diperbarui: 7 November 2018   09:10 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mahasiswa program studi Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya Jakarta mengikuti kegiatan live in di Desa Sendangmulyo. Desa Sendangmulyo adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. 

Kegiatan perekonomiannya antara lain pertanian, welut goreng, kerajinan anyaman besek dari bambu, kerajinan bambu anyaman hias. Jenis tanaman pertanian di desa ini adalah padi, kelapa, dan pisang. Desa Sendangmulyo masih memiliki suasana yang segar dan sejuk. 

Sehingga membuat saya merasa nyaman dan damai. Disana banyak pemandangan sawah yang segar, serta indahnya gunung. Udara yang saya rasakan sangat berbeda sekali dengan di kota. 

Di kota banyak sekali polusi udara, dan debu-debu karena banyaknya gedung dan juga pabrik. Hal tersebut sangat jelas berbeda sekali rasanya. Bukan hanya masalah udara dan pemandangannya saja, masyarakatnya pun jelas berbeda. Dari sinilah cerita saya di mulai.

Ketika sesampainya kita semua di Desa Sendangmulyo, kami merasa sangat dihargai dan sangat merasa di layani. Kepala desa dan kepala dukuh menyambut kami semua dengan sambutan hangat dan sangat sekali ramah dengan adanya senyuman yang mereka berikan kepada kami semua. Dan di waktu kami sudah sampai di dukuh kami masing-masing kami langsung di sambut oleh induk semang kami dengan memberikan senyuman yang bahagia sekali. 

Tiba di rumah induk semang, kami langsung diajak olehnya untuk berbincang-bincang dengan membicarakan dan menanyakan darimana kami berasal, apa tujuan kami datang, dan lain sebagainya.

Masyarakat di Desa Sendangmulyo masih memiliki sikap sosial yang tinggi, ramah kepada semuanya, peduli akan satu sama lain, dan saling berbagi. Dari situlah saya merasakan sangat amat nyaman dan saya menyukai desa tersebut. 

Saya menyadari bahwa hidup memang harus saling menolong, harus saling bahu membahu, dan lain sebagainya. Selain sikap sosial yang tinggi, mereka juga memiliki sikap solidaritas juga. 

Hal tersebut bisa kita lihat saat warga desa sedang mempersiapkan kegiatan acara yang akan mereka lakukan guna untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan karena telah memberikan hasil panen yang baik. Saat mempersiapkan acara tersebut mereka terlihat sangat peduli dengan satu sama lain, saling membantu dan saling melengkapi satu sama lain.

Hal tersebut membuat saya terkesan dan hal tersebut juga bisa menjadi pelajaran untuk kita remaja sekarang ini. Warga desa sangat mencintai dan melestarikan budaya indonesia. 

Ini terbukti pada saat mereka mempersiapkan semua untuk membuat pertunjukan acara wayang kulit setiap ulang tahun desa. Banyak sekali masyarakat berdatangan untuk melihat pertunjukan tersebut. Acara wayang kulit dilakukan sore hari hingga subuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun