Mohon tunggu...
Vania Cahya Ramadhani
Vania Cahya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masalah Jakarta yang Semakin Menjemukan

2 November 2021   15:22 Diperbarui: 9 November 2021   10:41 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Permasalahan di Kota Jakarta seperti tak ada habisnya. Setiap tahun selalu ada permasalahan yang menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat di Indonesia. Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dengan jumlah penduduk hampir 11 juta dan memiliki luas wilayah sekitar 664,01 Km2 sesuai dengan data BPS. 

Tidak heran apabila permasalahan di kota tersebut seakan terus bertambah seiring berjalannya waktu, bahkan ketika banyak masalah yang belum bisa diatasi oleh pemerintah dan penduduknya. Tak tanggung-tanggung, permasalahan di Kota Jakarta hampir merata di seluruh aspek yang ada. 

Masalah kependudukan, ekonomi, sosial, infrastruktur, lingkungan dan kesehatan selalu menjadi isu yang dibahas setiap tahunnya. Hal ini bisa saja menjadi latar belakang pemindahan ibu kota. Apabila melihat kondisi Kota Jakarta yang tak kunjung membaik meskipun solusi sudah diterapkan secara maksimal, hal ini mungkin menjadi alasan atau faktor utama berpindahnya Ibu Kota Negara Indonesia.    

Jumlah penduduk di Kota Jakarta melonjak akibat adanya urbanisasi. Banyak pendatang dari luar kota dan luar Jawa yang menyebabkan populasi manusia melonjak hingga berujung pada tingginya tingkat kepadatan penduduk.  Anies Baswedan memberikan penjelasan bahwa tingkat kepadatan Ibu Kota Indonesia saat ini mencapai 118 kali lipat dari standar atau rata rata nasional. 

Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya membuat masyarakat harus bersaing untuk bisa bertahan hidup. Tak jarang peristiwa tindak kejahatan terjadi di kota metropolitan ini. Apabila ditarik akar berbagai permasalahan yang terjadi di kota ini,  kepadatan penduduk mungkin menjadi masalah utama yang akan memicu munculnya masalah di berbagai aspek.

Kesenjangan ekonomi antar masyarakat di Kota Jakarta semakin besar. Banyak yang menganggap masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Apabila diambil contoh, masyarakat yang kondisi ekonominya sudah baik akan mudah untuk memanfaatkan berbagai peluang yang ada di Kota Jakarta. Namun, bagi masyarakat yang perekonomiannya sangat rendah akan semakin sulit berkembang karena semakin banyak persaingan di segala aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi.

Masyarakat yang ada di Kota Jakarta sibuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri serta bersikap sesuai karakteristik masyarakat perkotaan, yaitu hidup individualis. Kota Jakarta menjadi pusat lapangan pekerjaan yang diincar oleh banyak kalangan. Tak sedikit masyarakat dari luar kota bahkan luar Jawa berusaha mencari lapangan pekerjaan di Kota Jakarta. 

Namun, seharusnya masyarakat tak mengandalkan lapangan pekerjaan yang ada, melainkan membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dengan mengandalkan kondisi strategis Kota Jakarta. Upaya awal yang dapat diterapkan yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 

Penerapan ekonomi kreatif melalui kegiatan UMKM dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang kondisi ekonominya masih rendah. Namun, masyarakat juga harus memiliki inovasi untuk memulai kegiatan UMKM karena persaingan semakin ketat.

Mobilitas di Kota Jakarta sangat padat hingga terjadi kemacetan setiap harinya. Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan masalah ini dan berharap pemerintah memberikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. 

Namun, yang menjadi penyebab utama adalah banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil, sehingga menimbulkan kemacetan di setiap sudut kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun