Mohon tunggu...
Vanessa Claudia
Vanessa Claudia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya Vanessa Claudia, ingin mengembangkan bakat saya dalam menulis. Saya harap tulisan saya dapat berguna bagi banyak orang. Saya berpengalaman dalam menulis artikel seperti proposal, skripsi, cerpen, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

G-30-S/PKI: Latar Belakang, Aksi, dan Penumpasan

19 November 2023   10:22 Diperbarui: 19 November 2023   10:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6) Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman).

Jenderal Abdul Haris Nasution (Menko Hankam/Pangab) berhasil lolos dari penculikan. Tetapi, putrinya Ade Irma Suryani terluka parah karena tembakan penculik dan akhirnya meninggal di rumah sakit. Ajudan Nasution, Letnan Satu Pierre Andries Tendean, menjadi sasaran penculikan karena wajahnya mirip dengan Jenderal Nasution. Ketika itu juga tertembak Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun, pengawal rumah Waperdam II Dr. J. Leimena yang rumahnya berdampingan dengan rumah Nasution.

Gerombolan PKI juga mengadakan pembunuhan terhadap perwira TNI AD di Jawa Tengah. Kolonel Katamso, Komandan korem 072 Kodam VII Diponegoro dan kepala stafnya Letkol Sugiono menjadi korban keganasan PKI. Keduanya dibawa ke Kentungan sebelah utara Yogyakarta dan kemudian dibunuh pada 30 September 1965.

Pada 1 Oktober pukul 04.00 pagi, Letkol Untung Sutopo memerintahkan Batalion 454 dan 530 mengepung istana dan mengendalikan Stasiun RRI Pusat dan Gedung PN Telekomunikasi di Jalan Medan Merdeka Selatan. Pada tanggal 1 Oktober 1965 pemimpin G-30-S/PKI Letkol Untung Sutopo, melalui RRI mengumumkan pembentukan "Dewan Revolusi Indonesia" dan pendemisioneran kabinet Dwikora.

Penumpasan G-30-S/PKI
Panglima Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) Mayor Jenderal Soeharto segera melakukan pemetaan terhadap keberadaan Gerakan 30 September. Operasi penumpasan terhadap G-30-S/ PKI dilakukan pada sore hari tanggal 1 Oktober 1965. Pada pukul 19.15 pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil menduduki Gedung RRI Pusat dan Gedung Telekomunikasi serta mengamankan seluruh Medan Merdeka tanpa perlawanan. Batalion 328 Kujang/Siliwangi menguasai Lapangan Banteng untuk pengamanan Markas Kodam V/Jaya dan sekitarnya. Batalion I Kavaleri berhasil mengamankan BNI I dan Percetakan Uang di Kebayoran. Dalam waktu singkat, Jakarta sudah dapat dikuasai kembali oleh ABRI

Pada pukul 20.00 Mayor Jenderal Soeharto melalui RRI mengumumkan tentang adanya usaha perebutan kekuasaan oleh Gerakan 30 September. Diumumkan pula bahwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi AD. Presiden dan Menko Kasab dalam keadaan aman dan sehat. Dinyatakan pula bahwa antara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Kepolisian sudah ada saling pengertian untuk bekerja sama menumpas G-30-S/PKI. Kepada masyarakat dianjurkan untuk tetap tenang dan waspada.

Langkah berikutnya adalah membebaskan basis utama G-30-S/PKI di Halim Perdanakusuma. Kepada Presiden Soekarno diberitahukan agar meninggalkan wilayah sekitar Halim. Setelah presiden meninggalkan Halim menuju Istana Bogor, pasukan RPKAD serta Batalion 328 Kujang/Siliwangi dan Batalion 1 Kavaleri bergerak menuju Halim. Tanpa menemui kesulitan, pada pukul 06.10 tanggal 2 Oktober 1965 daerah sekitar Pangkalan Udara Halim sudah berhasil dikuasai.

Pada 3 Oktober 1965 berdasarkan petunjuk dari Ajun Brigadir Polisi Sukitman, jenazah para perwira TNI AD ditemukan dalam sebuah sumur tua. Sukitman adalah seorang anggota polisi yang ditangkap ketika pasukan penculik menculik Brigjen D.I. Panjaitan. Jenazah para perwira AD tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata tepat pada HUT ABRI 5 Oktober 1965. Para perwira TNI AD tersebut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta diberi kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi secara anumerta. Pemerintah kemudian menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun