Mohon tunggu...
Vanda Syirfa Refiansyah
Vanda Syirfa Refiansyah Mohon Tunggu... 24107030026

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tak Sengaja Ditemukan Seorang Petani, Intip Candi "Bawah Tanah" Sambisari

30 Mei 2025   12:36 Diperbarui: 30 Mei 2025   14:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Sambisari (Dokumentasi pribadi)

Kalau kamu pernah mengunjungi Yogyakarta, nama Candi Sambisari mungkin belum sepopuler Candi Prambanan atau Borobudur. Namun, siapa sangka, di balik ketenangannya yang tersembunyi, candi ini juga tidak kalah soal estetika dan nilai sejarah.

Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Lokasinya cukup mudah dijangkau dari pusat kota Yogyakarta, sekitar 12 km ke arah timur laut.

Candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani bernama Karyowinangun pada tahun 1966. Saat itu, ia sedang mencangkul sawah dan tiba-tiba cangkulnya membentur batu besar yang ternyata adalah bagian dari struktur candi. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke pihak berwenang, hingga akhirnya tim arkeolog dari kantor Arkeologi di Prambanan datang dan melakukan pengamanan di sekitar candi.

Proses penemuan dan pemugaran Candi Sambisari melibatkan banyak pihak, mulai dari masyarakat, arkeolog, hingga pemerintah. Penggalian dilakukan secara hati-hati untuk menjaga keaslian struktur candi. Proses ini berlangsung selama lebih dari 20 tahun dan selesai pada bulan Maret 1987, sebelum akhirnya Candi Sambisari bisa dinikmati seperti sekarang.

Candi Sambisari menyajikan atmosfer yang berbeda dari candi-candi lain di Yogyakarta. Ketika sampai di lokasi, kamu akan disambut oleh pemandangan candi yang letaknya berada di bawah permukaan tanah, sekitar 6,5 meter lebih rendah dari area di sekitar candi. Untuk masuk ke area utama, kamu harus menuruni tangga batu yang cukup curam. Ketika turun, rasanya seperti memasuki dunia lain, seolah-olah sedang melakukan perjalanan waktu ke masa lalu.

Tidak sama dengan candi pada umumnya yang biasanya berdiri kokoh di atas bukit atau dataran tinggi, Candi Sambisari justru memilih untuk "bersembunyi" di bawah tanah. Berkat letaknya ini, kamu akan merasa lebih dekat dengan sejarah. Salah satu pengunjung bernama Jessica mengatakan, ia memilih untuk mengunjungi Candi Sambisari karena letaknya yang unik serta sejarahnya yang sangat menarik karena sebelum ditemukan, candi ini hanyalah gundukan tanah biasa.

Untuk suasana di sekitar candi cukup tenang karena belum banyak wisatawan asing yang mengetahui keberadaan candi ini, sehingga kamu bisa benar-benar menikmati keindahan arsitektur Candi Sambisari ini. "Untuk hari biasa (weekday) itu sekitar 75-an orang, nggak banyak. Kalau Sabtu atau Minggu sekitar 190-200 orang. Kalau long weekend kayak gini bisa sampe 300 orang. Kebanyakan dari study tour SD, SMP, dan SMA. Ramenya itu kalau hari libur saja, kalau hari biasa tidak terlalu." Ucap Sudarmana, Petugas Restribusi Candi Sambisari dari Dinas Pariwisata Sleman ketika ditanyai tentang jumlah pengunjung Candi Sambisari.

Dengan merogoh kocek 10 ribu rupiah saja (wisatawan lokal), kamu sudah bisa melihat langsung arca-arca Hindu seperti Siwa, Ganesha, dan Durga yang masih terjaga dengan baik. Berdasarkan arsitektur dan bentuk ornamen, Candi Sambisari memiliki kemiripan seperti Candi Prambanan yang berlatar belakang keagamaan bersifat Siwaistis.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Sambisari adalah pagi atau sore hari, ketika matahari tidak terlalu terik dan suasana masih sejuk. Pada waktu-waktu ini, cahaya matahari yang masuk ke area candi sangat mendukung untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana. Selain berfoto, ada banyak kegiatan menarik yang bisa kamu lakukan di sini.

Misalnya, membuat vlog sejarah, menggambar sketsa candi, atau bahkan sekadar piknik kecil di taman yang mengelilingi area candi. Bagi mahasiswa atau pelajar, Candi Sambisari juga sering dijadikan lokasi shooting tugas kuliah, diskusi kelompok, atau observasi lapangan. Dengan suasana yang tenang, kamu bisa belajar sejarah secara langsung, bukan hanya dari buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun