Disinilah yang menurut saya, pasangan ini bukannya menawarkan kepraktisan, malah sebaliknya membuat hal sederhana menjadi rumit. Di satu sisi mereka tahu bila masyarakat DKI Jakarta, termasuk masyarakat Indonesia umumnya masih percaya dengan bahasa simbol, tetapi disisi lain bahasa simbol yang mereka pilih justru jauh dari nomor urut yang sebetulnya telah tersedia untuk pasangan ini.
Sehingga saya harus terpaksa mengatakan, jika tanda keberuntungan dalam Pilgub DKI 2017 mendatang, justru lebih dekat untuk pasangan Agus-Silvy yang bernomor urut satu, serta pasangan Ahok Djarot dengan bernomor urut dua. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI