Penggunaan obat SSRI (obat antidepresan yang menargetkan serotonin) yang dapat membantu mengurangi gejala OCD.
Dukungan psikososial dari keluarga dan teman-teman juga penting dalam membantu mengelola OCD dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Setelah mengetahui lebih banyak mengenai gangguan OCD ini, jika Anda merasakan gejala-gejala yang serupa, jangan lakukan diagnosis sendiri, tetapi langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terpercaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Â
Artikel ini ditulis oleh Valeria Cinta S.
Referensi:
Diani, V. R., Syaharani, A. I., & Alurmei, W. A. (2024). Gejala-Gejala Stress dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD): Analisis Studi Kasus OCD Ekstrim pada Publik Figur Aliando Syarief. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(3), 327-336. https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/download/2425/2475 Â Â
GMC UGM. (2024, 12 Agustus). Obsessive Compulsive Disorder (OCD). GMC UGM. https://gmc.ugm.ac.id/2024/08/12/obsessive-compulsive-disorder-ocd/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI