Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Konvoi Mobil Mewah, Privilege yang Tak Berempati!

28 Januari 2022   17:27 Diperbarui: 29 Januari 2022   17:45 5084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil mewah terparkir. (sumber: THINKSTOCKPHOTOS via kompas.com)

Emang ada? Ini menurut autofun.co.id (25/01/2022) dengan judul berita, "Sempat Menyanggah, Ternyata Konvoi Mobil Mewah yang Distop Polisi di Tol Andara Terbukti Lakukan Banyak Pelanggaran" Mulai dari batas kecepatan, hingga mengabaikan keselamatan berkendara:

Rombongan mobil mewah yang distop polisi di Tol Depok-Antasai pada Minggu (23/1) masih menuai pembicaraan. Usai kejadian tersebut diungkap TMC Polda Metro Jaya dan jadi pemberitaan media nasional, beberapa anggota menyanggah telah melakukan pelanggaran melalui akun media sosial masing-masing.

Mobil mewah yang distop polisi tidak pakai plat nomor. dok. tangkapan layar instagram.com/rahilmulki 
Mobil mewah yang distop polisi tidak pakai plat nomor. dok. tangkapan layar instagram.com/rahilmulki 
  • Ntar deh, buka aja bukti foto-foto yang memperkuat pernyataan di atas. (Ini link-nya),

Sampai di sini, semakin gak jelas jalan ceritanya bukan soal pada pelanggaran-pelanggrannya. Itu jelas ada, dan kudunya ditindak  dan ada sanksinya. 

Mau punya sim dan gak, tetap di tilang. Lagian itu ada yang gak pake pelat nomer segala? Pertanyaannya kenapa gak di tilang? Pertanyaan  ini seolah-olah terus diulang-ulang. Terus koorporatif itu macam mana? Sampai timbul bantah-batahan di akun instagaram seperti di sebutkan di atas.

Kalau kesimpulan saya, memang polisi punya hak deskresi, tapi untuk kelancaran lalulintas. Misalnya saja, mengatur perempatan gak sesuai dengan lampu merah, dengan melihat kepadatan beberapa ruas jalan. 

Bisa memperlambat laju kendaraan, dan lainnya demi kelancaran lalu lintas publik. Tapi gak ada deskresi, dispensasi gak ditilang jika jelas-jelas melakukan banyak pelanggaran.

Memang ada tugas membinaan kepada masyarakat, tapi bukan dalam kasus seperti ini. Misalnya pejalan kaki, pedagang kaki lima dipinggir jalan, anak sekolahan, menasehati anak geng yang ngumpul dan nongkrong dipinggir jalan atau ketika pengendara yang salah jalur bukan karena kesengajaan dan lain-lainnya.

Tetapi sekali lagi deskresi untuk memberi kelonggaran dengan gak diberikan surat tilang ini yang gak jelas dan berbeda maksud dan tujuannya. Bukan deskresi menurut saya. 

Kemungkinan besar nih, ada privilage tadi karena latar belakang pribadi atau keluarganya.  Ini cuman dugaan saya lho. Gak menuduh, karena di daerah saya, gak pernah ditahan. 

Mau ugal-ugalan kek apa. Kalo ada polisi yang gak tau/kenal, ditilang ya saya serahin aja kuncinya. Paling selisih sekian jam atau keesokannya, kendaraan udah di rumah. Itu di daerah saya. Nah ini, mobil mewah di kota besar lagi, tentu sang pemilik orang berduit dan pasti punya pengaruh bukan?

Kalo atasan polisi cukup keras dan dianggap masalah ini meresahkan, bakal dibuka terang benderang kok. Tapi kan masalah hukum lain juga banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun