Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Data adalah Mata Uang Dunia yang Baru, Jangan Biarkan Diri Anda Dimanfaatkan!

9 Januari 2022   07:09 Diperbarui: 9 Januari 2022   11:52 6543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi bukan urusan keamanan informasi online Anda saja, namun juga file-file local Anda rentan ternancam. Saya pernah ngalamin ini, tapi cepat terdeteksi namun beberapa file sempat di enkripsi alias di kunci. Ya terpaksa harus bersihin benar semunya. Banyak petunjuk cara menyingkirkannya, tapi banyak ahli yang mengakui tidak mampu mebereskan file-file yang sudah terenkripsi.

Silakan Anda yang pernah menikmati serangan ini bersaksi. Berhasil nggak, semua file dipulihkan? Sedangkan Malware Ransomware banyak variannya, dan perlakuannya pun berbeda-berbeda. Dengan teknis tersendiri.

Nah entar saja saya bahas soal virus yang bagi saya menakutkan ini. Karena sekarang yang ditawarkan berbagai anti virus terkemuka di dunia hanyalah pencegahannya saja. Tapi pemulihan belum tentu bisa diselesaikan.

Ok paham ya? Jadi mengapa data dan informasi kita itu penting. Jangan menganggap seorang presiden atau pejabat penting saja yang memang pantas dipasang proteksi yang serba canggih. Anda juga bisa melakukan hal itu.

Dengan memasang penagamanan (anti virus/walware yang updated dan resmi) juga menjaga device Anda clean benar. Dan kebiasaan browsing dan mengklik link phising atau membuka ttachment email secara terburu-buru bisa menyebabkan kerugian besar bagi Anda.

Jadi bukan persoalan Anda bukan siapa-siapa, jika jejak digital Anda direkam oleh banyak perngkat jahat secara online. Tapi lebih dari itu tentang banyak persoalan mengenai keamanan data. Jadi data dan ifnromasi Anda adalah penting.


Simple saja, ketika Anda mendownload suatu aplikasi di smartphone, termasuk yang remsi dan dipercaya ada notifikasi bahwa, bila Anda mendownload dan memasang aplikasi tersebut maka mereka meminta persetujuan Anda untuk dapat mengakses, daftar nomor telepon kolega dan teman-teman Anda, gambar atau foto, bahkan dokumen. Hal tersebut bertujuan untuk mengintersep telepon melacak di mana keberadaan Anda.

Apakah Anda tidak berpikir kalau keamanan data dan informasi pribadi digunakan untuk bisnis mereka. Lebih fatal lagi, Anda ikut bertanggung jawab menyebarkan informasi yang terkait dengan kolega atau teman Anda yang tersimpan dalam smartphone Anda.

Saya kepengin sekali menjelaskan secara teknis disertai gambar atau video, namun bukan meremehkan pembaca tapi nantinya bisa saja nggak dibaca dan menjadi kekhawatiran saya apakah dipahami dan diperaktikan.

Sebenarnya di luaran sana, banyak tips dan tricks baik melalui artikel maupun video youtube tentang masalah-masalah ini. Tapi apakah Anda perhatikan dan menyaring dengan benar petunjuk dan instruksi (tutorial) tersebut? Apakah Anda yakin menyelesekain masalah dengan tidak menimbulkan masalah yang baru?

Oleh karena itu saya kepengen sedikit mendaur ulang bukan repost tulisan saya dulu di kompasiana yang berjudul "Menjaga Privasi dan Aktivitas Online dari Pelacakan" yang saya tulis 3 juni 2013. Jadi warning ini sudah saya sampaikan berulang-ulang, bahkan dalam beberapa artikel lainnya. Jika ingin dibaca, masih relevan kok dan bisa dipraktekin kalau mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun