Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Puaskan Diri Anda dari Pengaruh Buruk Internet!

15 Januari 2019   01:09 Diperbarui: 15 Januari 2019   12:16 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (abijita.com)

Pada akhirnya, sangat kontradiktif dimana "kami"(tetap masih sampai sekarang)  berjuang melindungi anak-anak dari pengaruh buruk internet harus menerima kenyataan bahwa sebatas pengawasan ketika anak-anak kita berselancar di internetharus diawasi dan memberikan pemahaman yang mendasar tentang budaya, norma dan agama dan turunan dari pemahaman tersebut sekalipun dibahasa dan dilupakan  di kelas.

Kita hanya dapat meminimalisir, termasuk NGO, Yayasan, Kementerian terkait , kepolisan dll. Namun tidak akan bisa meniadakan Ibarat Keping Mata Uang akan tetap akan tersentuh sepanjang masa. Tergantung anda! ya anda ! dan juga saya, memilih bagian yang mana, bukan secara gambling melempar lalu menanangkap sisi keping mata uang mana saya harus berkosentrasi.

Ada yang isenk, narsis, dibayar sebagai strategi buzzer bisnis, politik hingga penyebar berita bohong (HOAX), namun saya masih meyakini hanya permaian isenk jangka pendek..kecuali perusahaan dan sekolompok orang yang mencari nafkah dari berita-berita hoax, mengaruhi masa dengan konten negatif, mereka hanya hanya mengisi waktunya untuk menertawakan dirinya sendiri atau orang lain dalam kurun waktu terbtas seiring pertumuhan usia dan pengalaman.

Bagi penegak hukum, mohon maaf, saya kasihan juga anda bekerja keras untuk melakukan penyelidikan atas pelaporan yang sudah memenuhi persyaratan dan kemudian ditingkatkan selanjutnya. Persoalan hukum tidak sedikit memerlukan dana . Jangan berpikir rasio pengamanan penegak hukum (polisi) dan penduduk indonesia yang jauh dari nilai normal, saya tahu anda menemukan kesulitan apalagi anda di "persilahkan" mencari dana sendiri.

Di sisi lain, kementerian atau yang setara juga mengalami hal yang sama, dan saya tidak tahu berapa anggaran negara yang dialokasikan, namun memerlukan hight cost di bandingkan membangun infrastruktrur yang di agugkan dimana-mana, tingkat pengerjaannya, tapi dampaknya belum dapat terukur saat ini.. Jangan ambisi dan bermimoi terlalu tinggi.... tapi tidak membumi melihat kelak ke depan seperti apa yang bakal terjadi. Negara ini luas denga keragaman budaya dan ciri khas dan poa pikir masyarakat. Ambilah bagian yang tepat dalam peran ini...jika peduli dibandigkan infrastruktur. karena seperti terkesan berbenturan dengan pembangunan karakter (koreksi kalau salah)

Kebebasan itu sekalipupun diatur secara hukum dan konstitusi, namun saya masih percaya bahwa Tuhan akan memberikan keterbatasan itu di hati nurani  dan pemikiran anda seiring perjalanan waktu agar tidaik kebabalsan..

Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun