Nah, kira-kira begitu isi dialog saya. Tanpa bermaksud menilai terlalu jauh seperti apa perilaku ibunya yang menurut saya memang sudah kebiasaan. Tetapi yang mengejutkan, justeru diam-diam si kecil MS menyimpan unek-uneknya mengenai perilaku ibunya.
Mungkin bagi sebagian orang, hal seperti ini kelihatan biasa saja. Gak perlu ditanggepin dan gak perlu dipermasalahkan. Tetapi kalau mau dipertimbangkan, respon si anak seperti dalam dialog di atas setidaknya  dapat menjadi bahan evaluasi dan perenungan kita sebagai orang tua untuk menilai sejauh mana perilaku kita di media sosial.
Anda atau saya menginginkan anak-anak kita berperilaku yang baik di media sosial. Kita banyak menulis tulisan inspiratif mengenai pendidikan anak bahkan beranii menasehati orang lain. Kita selalu berusaha mengawasi secara ketat, bahkan mengharuskan mereka menjadi teman kita di media sosial. Sebagai orang tua, sangatlah wajar bila kita melakukan kewajiban tersebut, namun apakah kita sadar bahwa terkadang apa yang kita ajarkan gak sejalan dengan perilaku kita sendiri.
MS gak berani menegur mamanya, dia mengaku pernah mencobanya namun dia sangat paham dengan karakter mamanya sendiri. Dia menginginkan saya menyampaikan hal ini kepada ibunya. Tentu gak semudah itu bukan? Oleh karena itu, mudah-mudahan tulisan ini dibaca olehnya dan mungkin dapat menjadi perenungan bagi orang tua yang lain.
Oh masa bodoh? Ya sudah. Saya jangan dijitak. Hanya sekedar memberikan gambaran bahwa anak juga memiliki penilaian sendiri terhadap orang tua mereka. Sesungguhnya yang mereka harapkan adalah supaya kita dapat menjadi contoh yang baik untuk mereka maupun orang lain. Nah selanjutnya terserah anda......
Selamat pagi