Mohon tunggu...
Valeandro RicoYuniantoro
Valeandro RicoYuniantoro Mohon Tunggu... Pelaut - -----

----

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Coretan Misterius

2 Desember 2020   19:07 Diperbarui: 2 Desember 2020   19:23 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kalian giman sih, kalian lupa yah gua kan ketua osis di sini sudah semestinya gue pulang malem malah setiap hari gue pulang malem lembur gue.." ujar Reno "ouhhh hehehehe... Maaf" ujar Nay "ya udah sekarang lo pulang sana, nagapain lagi disini?" "lo aja duluan kita masih ada urusan.." ujar Sinta "gue penasaran deh sama kalian jangan-jangan lo mau nyuri soal ulangan matematika yahh?" "hahaha... gue lebih pinter kali dari pada lo" ujar Nay "terus lo mau ngapain?" "gue lagi nyelesaiin proyek misteri" "hahahaah... 

Project misteri? hahahah ada-ada aja lo, kalau lo ingin nyelesaiin protek misteri jangan disini tempatnnya disini mah gak ada apa-apa" "yeehh jangan salah Ren tadi siang gue ke toilet dan tiba-tiba aja gue mendengar suara tangisan dari balik coretan dinding kamar mandi sekolah dan gue pengen mecahin rahasia misteri di sekolah ini.." "oooo yah? ya udah gue juga penasaran pengen tau apa bener di sekolah ini ada rahasia misteri?" ujar Reno "lo mau ikut Ren?" Tanya Sinta "iya ya udah kita mulai dari mana?" "kita ke lantai 2 sekarang"

Mereka pun mulai naik kembali kali ini di temani Reno mereka berjalan pelan-pelan sambil merekam keadaan sekitar namun ketika mereka melewati ruangan Lab komputer terdengar suara ketukan pintu "tukk.. tukkk... tukkk..." "Guys itu bunyi apa?" ujar Nay "kayanya suara itu dari dalam Lab komputer deh" ujar Reno "ya udah kita masuk ke ruang lab." 

Namun pintunya terkunci "pintunya dikunci guys..." ujar Reno "ya udah kita lihat dari jendela aja" ujar Sinta kameranya pun mulai merekam sekitar dari dalam lab yang dijulurkan dari luar jendela lalu dari sekian banyak komputer yang ada hanya ada satu komputer yang nyala, mereka melihat dari layar handycam "guys kemari deh di sebelah sana ada cahaya..." ujar Sinta "itu kayanya ada satu komputer yang masih nyala dehh, gue ke mang ibing dulu yah? minta kunci lab?" ujar Reno "jangan... nanti dia curiga sama kita..." ujar Nay "kalian tenang aja serahin semuanya sama gue oke?" ujar Reno "tapi Ren...?" 

ujar Sinta lalu Reno langsung pergi meninggalkan mereka untuk minta kunci lab sementara itu Reno mulai mencari-cari mang Ibing "mangg... manggg... manggg Ibing... duh kemana sih mang Ibing mang..." Ujar Reno, ia lalu ke pos penjaga siapa tau mang Ibing berada disana, namun ternyata mang Ibing juga gak ada lalu Reno melihat ada sesosok perempuan di depan gerbang tengah menangis masih mengenakan seragam sekolah putih abu-abu... ia sedang bersandar di besi-besi pintu gerbang.

Dengan keberaniannya Reno memanggil nya "Heyyy... Lo ngapain masih disini? lo anak IPA berapa?" Tanya Reno namun tidak digubris olehnya ia hanya terdiam "lo kenapa kok lo diem aja...?" setelah beberapa lama Reno menunggu wanita itu, akhirnya ia menghadapi mukanya kepada Reno daannn... "Siska?" ujar Reno kaget Siska adalah kekasih nya Reno yang menghilang entah kemana tanpa kabar, dan selama kehilangannya tersebut kabar yang beredar Siska telah meninggal dunia semenjak itu Reno mulai menjalani hidup dengan penuh penyesalan dikarenakan dia sebagai cowoknya tidak bisa menjaganya, sering kali Reno jatuh sakit akibat selalu memikirkan Siska cewek nya.


Ia juga sering melamun dan tidak konsentrasi dalam belajar, namun waktu telah merubahnya dan ia bisa move on darinya namun kini ia kembali, siapa yang berada di depannya sekarang? "kamu, enggak mungkin kamu bukanya sudah meniggal?" "ikuti aku Ren..." ujar siska lalu Reno pun mengikutinya dan Siska menuju ke sebuah tempat yaitu kamar mandi sekolah dan Reno pun bertanya-tanya "Kenapa kamu mengajak aku kemari...?" Siska diam seribu bahasa tatapan matanya yang kosong membuat Reno heran dan bingung namun tak lama Nayla datang bersama Sinta "Ren lo kemana aja sih gue cari-cariin juga Haa? Siska? lo," ujar Sinta setelah ia menyadari bahwa disana ada Siska "Sis, selama ini lo kemana aja? enggak ada kabar sama sekali" kemudian siska mengambil sebuah spidol bertinta merah lalu ia mulai menulis di sebuah dinding kamar mandi, dalam tulisan tersebut ia menjelaskan tentang hilangnya ia selama ini

"Ren maafkan aku yang menghilang begitu saja tanpa kabar, aku memang sudah meninggal alam kita sudah berbeda aku mau kalian tolong aku makamkan jenazah ku sewajarnya, jenazah ku berada di dalam dinding ini, aku diperk*sa oleh Fadli di dalam sebuah kamar mandi ini kemudian aku berusaha untuk menghindar namun aku tidak bisa, kejadian ini dia lakukan pada malam hari ketika semua anak-anak sudah pada pulang.

Awalnya ia meminta ku untuk menemaninya mengerjakan sebuah tugas namun setelah itu ia mengajak ku ke dalam sebuah toilet sempat aku menolak tapi ia mengancam dan menarik aku untuk masuk ke dalam kamar mandi, pada saat itulah ia melakukan hal yang tidak sepantasnya terhadap ku, aku mencoba berteriak namun ia telah mengeluarkan sebuah pisau lalu menusuk ku, dengan rasa takutnya ia lalu mengubur jenazah ku di dalam dinding ini tolong kalian pindahkan jenazah ku sewajarnya" mendengar penjelasan yang ditulis siska Reno sedih ia sangat marah terhadap temanya sendiri Fadli, ia tidak menyangka bahwa sahabatnya berani berbuat seperti itu terhadap temanya sendiri "aaarrrggghhh... Fadliii..." teriak Reno penuh penyesalan lalu Sinta dan Nayla menenangkan nya "sudah lah Ren, yang terjadi biarlah terjadi lo yang sabar yah, sekarang lebih baik kita pindahkan jenazahnya Siska dengan selayaknya" ujar Nay

Lalu pagi harinya seluruh isi sekolah gempar mendengar kabar yang selama ini terpendam polisi datang ke tempat kejadian perkara dengan membokar dinding kamar toilet, banyak murid yang penasaran ingin melihat, serta banyak guru yang merasa kehilangan Siska belum lagi Sinta dan Nay, di samping itu Reno datang ke kelasnya Fadli tanpa basa-basi lagi Reno menghajarnya dan memukulinya habis-habisan ia tidak terima wanita yang ia sayang kehormatanya diambil oleh lelaki bejat macam dia "Kurangg ajar, ternyata lo pagar makan tanaman yah, gak nyangka gue kalau lo menusuk gue dari belakang sahabat macem apa lo, lo tega memperk*sa Siska di toilet sampai lo membunuhnya dan asal lo tahu semua rahasia busuk lo telah kebongkar sekarang polisi sedang mengidentifikasi jenazahnya Siska yang lo kubur di dalam dinding kamar mandi..."

Lalu tiba-tiba datang seorang guru beserta polisi berniat ingin menangkap Fadli "Fadli ikut bapak ke kantor..." ujar gurunya dan akhirnya misteri coretan dinding sekolah telah terkuak rahasia yang selama ini tersimpan oleh sekolahan ini menjadikan daftar deretan project misteri yang sukses mereka kerjakan, lalu tiba-tiba Reno melihat sesosok Siska yang tersenyum bahagia itu menandakan bahwa sekarang siska tenang di alam sana, Reno pun membalas senyumannya namun seketika itu juga Siska hilang dari pandangan mata. Dan kini Fadli menjadi tersangka akibat kasus pembunuhannya terhadap seorang wanita remaja berusia 18 tahun dan kini ia mendekam di sel tahanan bersama para Narapidana lainnya dan tidak hanya itu juga pihak sekolah lantas langsung mengeluarkannya dari sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun