Mohon tunggu...
Jejak Opini
Jejak Opini Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup Adalah Tentang Perjalanan

Damai Penuh Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Pemerintah Dalam Komunikasi Penanganan Pandemic Covid -19 di Indonesia

20 September 2021   15:46 Diperbarui: 20 September 2021   15:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Krisis dapat menaikkan ataupun menurunkan reputasi organisasi. Dengan kata lain, kecakapan organisasi dalam mengatasi krisis berpengaruh terhadap reputasi organisasi tersebut dalam jangka panjang.

Untuk mengatasi hal tersebut maka komunikasi krisis para pemimpin harus mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran masyarakat serta mengungkapkan empati dan perhatian yang tulus.

 Mereka seharusnya tidak takut mengungkapkan empati atau menunjukkan emosi (Seeger, 2006). Ekspresi kasih sayang meningkatkan kredibilitas dan mengarah pada komunikasi yang lebih efektif (Reynolds dan Quinn, 2008). 

Semakin warga merasa bahwa politisi berempati dengan mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka, semakin besar kemungkinan mereka akan menanggapi saran yang diberikan dengan baik (Pfattheicher et al., 2020).

Pada masa krisis, penting untuk memberikan informasi spesifik tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari, yang dapat mengurangi kecemasan dan menjaga ketertiban. 

Masyarakat menganggap pesan relevan ketika keduanya mempengaruhi kehidupan mereka dan membutuhkan upaya pemrosesan yang relatif sedikit (Wilson dan Sperber, 2002).

 Membangun kepercayaan dapat ditingkatkan dengan berkomunikasi secara teratur (misalnya, pada waktu yang tetap) di banyak saluran. Secara umum, komunikasi harus diuji kejelasan dan keefektifannya secara apriori jika memungkinkan.

 Selain itu, pembuat kebijakan dan personel komunikasi didorong untuk bekerja dalam konsultasi dengan pakar materi pelajaran di berbagai yurisdiksi untuk mengadopsi sistem peringatan kesehatan masyarakat yang seragam.

Kredibilitas sangat penting untuk komunikasi yang efektif dan persuasif (Briol dan Petty, 2009). Strategi untuk mencapai kredibilitas maksimum selama respons pandemi termasuk memanfaatkan perantara yang tepercaya dan berwibawa seperti pakar medis dan kesehatan masyarakat untuk mengomunikasikan pesan-pesan utama. 

Kepercayaan pada profesional kesehatan, ilmuwan, dan organisasi medis ahli umumnya tetap tinggi meskipun kepercayaan publik terhadap pemerintah rendah (Funk dan Kennedy, 2019).

Orang lebih cenderung mengikuti saran jika mereka memahami alasan di baliknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjelaskan mengapa tindakan tertentu penting, bermanfaat, atau bermasalah (misalnya, 'kita harus mengamati jarak fisik untuk melindungi populasi yang rentan dari paparan') dan dasar pengambilan keputusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun