Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sekuntum Kembang dan Secercah Senyum

16 September 2012   09:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa Minggu pagi ini (16/9) membuat saya ingin menulis tentang kebiasaan salah satu bule Australia.

Sehabis misa di Gereja St. Peter’s Melbourne, saya mengikuti acara ‘cuppa’ di hall samping gereja. Hari ini bertepatan komunitas orang Indonesia sebagai ‘host’ acara minum teh dan makan snack ringan. Beberapa teman rajin membawa makanan khas Indonesia, salah satunya bubur kacang ijo dan ketan hitam.

[caption id="attachment_199309" align="aligncenter" width="288" caption="Suasana Cuppa, foto: v4vita"][/caption] Kami sibuk di dapur di belakang ruang makan tersebut untuk menyiapkan teh dan kopi buat orang-orang yang mampir ke ‘community hall’ yang ingin sekedar berbincang ataupun buat para pendatang yang ingin mendapat kenalan baru.

Kemudian datanglah bule Australia ini, Barry (namanya kedengarannya begitu). Dia berkeliling membawa tas kresek berisikan kuncup-kuncup bunga mawar berwarna-warni. Umurnya sekitar 60-an lebih. Dia tidak banyak bicara, tapi senyum selalu mengembang di bibirnya. Dari pintu masuk dia berkeliling, menyapa orang-orang dengan senyumnya. Bila bertemu wanita, langsung saja dia sodorkan sekuntum mawar dan senyum ramahnya. Anak kecil cewek pun tidak ketinggalan mendapat bagian.

[caption id="attachment_199310" align="aligncenter" width="256" caption="Dari Barry untuk saya, foto: v4vita"]

13477885731351763455
13477885731351763455
[/caption] Pernah ketika Barry memberikan sekuntum kembang, saya bertanya, ”Is it from your garden, Barry?” Dia hanya menambah lebar senyumnya dan ngeloyor pergi.

Tidak semua mendapatkan bunga dari Barry karena kadang dia hanya membawa sedikit. Ketika bunga di kresek sudah habis, dia pun menuju pintu keluar untuk pulang.

Kami merasa beruntung bila menerima bunga yang ‘limited edition’ ini dan senyumnya yang menebarkan kebahagiaan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun