Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perempuan dalam "Portrait of A Beauty"

1 Juli 2022   21:23 Diperbarui: 1 Juli 2022   21:25 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Yun-Jeong muda, sumber: Netflix 

Sebenarnya film ini tidak secara langsung menunjukkan bahwa perempuan lebih pintar, tapi beberapa adegan memakai Yun-Jeong sebagai perwakilan teman-teman pelukisnya untuk mempresentasikan di depan Raja Joseon. Pastinya, Sang Raja memuji karya yang dianggap terindah.

Pelukis istana haruslah pintar karena semua lukisannya harus mencerminkan citra kerajaan dan harus paham makna sastra dan seni istana. Yun-Jeong baru setahun berlatih sudah bisa bertemu Raja, yang lain (asli cowok) sudah tujuh tahun belum boleh bertemu Raja.

3. Korban Pelecehan Seksual

Yun-Jeong tidak boleh menjadi pelukis karena dia wanita bukanlah sebuah pelecehan tapi diskriminasi gender. Pelecehan terjadi ketika masih kecil dan Yun-Bok meninggal, ayahnya melepas baju atasnya untuk mengingatkan bahwa dia perempuan. Walau hasilnya dia lalu diminta menyamar menjadi laki-laki.

Pelecehan juga terjadi pada perempuan lain di lokasi publik, terutama di pasar. Profesi waiter di warung-warung menjadikan perempuan bahan bulan-bulanan pelanggan laki-laki. Mereka banyak dilecehkan dengan disentuh tubuhnya di area tertentu. Namun mereka tidak berdaya untuk menolak, bahkan malah harus menunjukkan senyum senang. 

4. Tontonan

Entah perempuan miskin atau kaya, semua menjadi tontonan laki-laki, atau istilah ini dikenal sebagai male's gaze. Ketika berperan sebagai laki-laki, Yun-Jeong terpaksa mau menonton para perempuan mandi di sungai. Kebiasaan ini digarisbawahi dengan adanya penonton laki-laki lain, bahkan lebih muda, dua orang calon biksu botak. 

Satu lagi ketika di area rumah hiburan yang isi pelanggannya laki-laki semua. Banyak perempuan cantik nan modis yang menjadi tontonan tamu laki-laki. Mereka berdandan dan seakan perempuan terhormat dengan memakai baju mewah dari bahan yang mahal. Semua demi kepuasan mata laki-laki yang sudah membayar mereka.

Relasi kuasa ditunjukkan dengan segi ekonomi berbentuk uang dan segi seksualitas sebagai laki-laki.

5. Tidak Bebas

Ketika Yun-Jeong menyamar menjadi laki-laki, kebebasan tidak terbatas dia dapat. Dia bisa pergi ke mana saja tanpa khawatir diganggu sebagai perempuan. Dia bisa pergi pagi, siang dan malam, tanpa batas waktu dan tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun