Mohon tunggu...
Cuap Cuap
Cuap Cuap Mohon Tunggu... Tukang gambar kehidupan

blog uwanurwan.com IG @uwansart

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kenapa Banyak Bisnis Gagal? Mungkin Mereka Nggak Punya Ini

27 Juni 2025   08:28 Diperbarui: 27 Juni 2025   08:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Telkom Solution 

Semua Lagi Ngomongin Transformasi Digital, Tapi Banyak yang Gagal Paham

Beberapa hari terakhir, aku nyasar ke beberapa video edukasi dan artikel soal dunia B2B. Awalnya iseng, tapi lama-lama aku kebawa suasana. Ternyata dunia bisnis itu bukan cuma tentang jualan dan branding. Ada satu hal penting yang sering luput: kekuatan kolaborasi dan kesiapan menghadapi masa depan digital.

Aku baru tahu kalau Telkom Indonesia lagi serius banget buat memperkuat diri di ranah B2B, alias business-to-business. Bukan sekadar jual jasa ke perusahaan, tapi benar-benar jadi tulang punggung transformasi digital mereka. Dan jujur, aku cukup kaget pas tahu kalau mereka membangun kekuatan ini bukan cuma dari satu sisi, tapi dari berbagai lini dalam Telkom Group. Mulai dari Telkom Solution sampai Indibiz, semuanya dilibatkan.

Dari yang aku baca, mereka bahkan bikin semacam penyelarasan strategi secara nasional. Jadi semua unit di bawah Telkom, termasuk yang urus enterprise dan UKM, dipaksa untuk kerja bareng. Bukan cuma supaya bisa saing sama perusahaan digital lain, tapi juga siap buat perang harga. Yes, harga makin gila, kompetisi makin ketat, dan kalau nggak siap, bisa tumbang.

Dan aku jadi mikir, ini bukan cuma soal Telkom. Ini soal semua bisnis. Siapa pun yang pengen bertahan sekarang, harus sadar bahwa kolaborasi internal dan digitalisasi itu bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan.

Kekuatan Besar Dimulai dari Dalam, Bukan Luar

Sumber: Telkom Solution 
Sumber: Telkom Solution 

Yang paling menarik dari strategi Telkom ini adalah caranya merangkul semua kapabilitas mereka. Jadi bukan cuma satu produk atau layanan, tapi semua kekuatan yang mereka punya dipadukan. Mereka bikin 3 fokus utama:

  • Melayani bisnis besar dan pemerintah lewat Telkom Solution
  • Mendampingi UKM di seluruh daerah lewat Indibiz
  • Mendorong penetrasi layanan dari semua anak usaha Telkom

Dari cara mereka menyusun strategi ini, aku belajar satu hal penting: menang itu dimulai dari dalam. Kalau internalnya kacau, komunikasinya amburadul, ya mana bisa bantu klien buat transformasi?

Dan jangan kira semua ini cuma buat "pamer kekuatan" aja. Justru Telkom mikir panjang. Mereka sadar, kalau pelaku bisnis di Indonesia mau naik kelas, mereka butuh mitra teknologi yang bukan cuma jualan alat, tapi juga siap bantu dari awal sampai akhir.

Yang lebih gila lagi, mereka bahkan udah siap ngadepin tren harga murah. Jadi saat pemain lain banting harga, mereka nggak panik. Karena mereka udah punya kekuatan dari segi inovasi dan efisiensi operasional. Jadi nggak usah saling tabrak, tinggal tunjukin nilai lebih.

Aku juga lihat, ini bukan strategi jangka pendek. Telkom mulai serius banget bangun sistem keamanan digital, integrasi aplikasi, sampai bikin ekosistem buat UKM biar nggak keteteran di era digital. Bahkan perusahaan kecil pun sekarang bisa punya sistem yang dulu cuma dimiliki perusahaan besar.

Dan kalau ada yang bilang, "Ah itu cuma buat Jakarta dan kota besar," well, ternyata enggak. Mereka udah punya titik layanan sampai pelosok lewat anak-anak usaha dan tim teknis yang siap gerak. Jadi nggak ada alasan buat bilang teknologi itu cuma milik orang kota.

Telkom Group lagi coba jadi mitra yang nggak cuma ngasih solusi, tapi juga ngasih pengertian. Dan menurutku itu penting. Karena banyak pebisnis yang sebenarnya bisa berkembang, tapi nggak tahu harus mulai dari mana. Padahal solusinya udah ada. Tinggal percaya dan mau belajar.

Dari semua hal yang aku pelajari, satu kesimpulan paling penting yang aku dapat:

Jangan cuma fokus ke kompetitor. Bangun dulu kekuatan dari dalam. Itu yang dilakukan Telkom. Dan kalau kamu punya bisnis, mungkin ini saatnya mulai dari sana juga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun