Mohon tunggu...
Lufthy Heriancy Agung Kurniawati
Lufthy Heriancy Agung Kurniawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

pembaca segala

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sikkim, India dengan Cita Rasa Beda

21 Agustus 2011   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_130729" align="alignnone" width="680" caption="Ciri khas seorang perempuan dari etnik Lepcha"][/caption]

Sikkim terletak bagian paling utara India. Secara fisik berbatasan langsung dengan Nepal, Cina dan Bhutan. Itulah mengapa wajah-wajah yang saya jumpai jauh berbeda dari orang India pada umumnya. Penduduk asli dari etnik Nepali, Lepcha dan Buthia berkulit kuning, mata sipit, postur tubuh sedang mengingatkan saya pada kebanyakan orang Cina, Tibet atau Nepal. Sikkim merupakan daerah pebukitan dan pegunungan. Kalau cuaca sedang cerah kita bisa melihat gunung salju tertinggi ke tiga Kangchenjunga yang ada di perbatasan Sikkim dan Nepal.

[caption id="attachment_126098" align="alignright" width="420" caption="Terminal taksi Siliguri"][/caption]

Tak hanya wajah, kepribadian, adat istiadat, kebiasaan, tingkah laku dan keseharian mereka juga tidak bisa dikatakan sama. Bahasa yang digunakan pun bukan Hindi melainkan Nepali dan sebagian lainnya menggunakan bahasa Lepcha.

Untuk masuk ke wilayah Sikkim kita harus memiliki visa India. Mengurus visa India tidak sulit dan bisa diperoleh dalam 2 hari asalkan dokumen yang diminta kita lengkapi dengan benar. Selain visa India kita juga harus memiliki surat ijin khusus yang dikeluarkan oleh Tourism Department Goverment of Sikkim dan dapat diperoleh dengan mudah tanpa dipungut bayaran di kantor-kantor Tourism Information Centre. Biasanya ada di check post perbatasan. Surat ijin ini pun ditempel di passport dan harus distempel pada saat masuk dan keluar.

Perjalanan ke wilayah Sikkim cukup makan waktu. Melalui Delhi adalah yang termudah. Dari Delhi dilanjutkan dengan penerbangan selama 2 jam menuju bandara Bagdobra di Siliguri di wilayah West Bengal. Dari Siliguri pergilah ke terminal angkot, disana mereka sebut taksi, cari kendaraan menuju Gangtok atau Namchi. Perjalanan darat makan waktu 4 jam. Dari Delhi sampai Siliguri terasa betul bahwa saya memang berada di India. Tapi begitu tiba di Namchi suasananya sungguh berbeda. Dari Namchi saya masih melanjutkan perjalanan menuju Ravangla yang letaknya lebih di atas selama 1 jam.

[caption id="attachment_126100" align="alignleft" width="241" caption="Guru Rinphoce Monastery, Namchi"][/caption]

Suhu udara berkisar antara 0 - 28 derajat celcius. Musim penghujan antara bulan Juni - September tidak disarankan untuk kesana. Waktu terbaik adalah Oktober - tengah Desember atau Maret - Mei. Yang banyak menarik minat adalah kegiatan out door seperti trekking atau rafting. Bila kurang berminat dengan kegiatan outdoor bisa berkunjung ke Monastery atau kuil yang memang banyak terdapat di sana. Di Namchi ada Guru Rinpoche monastery dan yang terbesar adalah Rumtek Monastery di Gangtok. Perayaan keagamaan atau festival pun patut diperhitungkan. Festival terbesar adalah Pang Lhabsol yang diadakan pada minggu ketiga bulan Agustus.

Dua minggu menghabiskan waktu di Sikkim, perbedaan itu semakn nampak.

Saya merasa tidak sedang berada di India.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun