Tangannya dingin, tapi masih bernyawa,
Campur aduk rasa dalam genggaman  Si Pria Hitam.
Segelas kopi hangat dimeja,
Segelas kopi hanya punya rasa, tak bernyawa, cuma sedikit gula,
Mereka sama – sama menghitam, larut dalam rasa masing –masing.
Segelas kopi hanya pelarian Si Pria Hitam,
Tak ditemukan hangat dalam tangan Si Kekasih,
Tak lagi manis kecup bibir Si Kekasih,
Segelas kopi hangat hanya pelarian.
Jadilah tiap sorenya dia ditemani segelas kopi hitam,
Si Pria Hitam yang larut dalam kopi hitam,
Si kopi hitam yang larut dalam Pria Hitam,
Mereka sama – sama larut dalam hitam,
Pahit – manis diaduk dalam satu pusaran.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!