Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menunggu Barongsai

23 Januari 2023   09:26 Diperbarui: 23 Januari 2023   09:41 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiang untuk barongsai/Dok Pribadi

Antusias warga yang ingin menonton juga memberi gambaran bahwa kota ini memang kaya budaya. Berbagai etnis  dapat berbaur dengan baik.

Menonton barongsai/Dok Pribadi
Menonton barongsai/Dok Pribadi

Kegembiraan begitu terasa. Aura kegembiraan dapat mengusir lelah karena menunggu pertunjukan. Saya memilih naik ke atas sambil berharap ada secuil tempat untuk duduk atau berdiru melihat pertunjukan.

Untunglah ada sedikit tempat untuk melihat barongsai dari lantai dua. Bersama penonton, saya duduk menunggu pertunjukan.

Posisi saya cukup bagus karena langsung berada di atas atrium sehingga bisa melihat pertunjukan. Sembari menunggu saya asyik mengamati para penonon di bawah. Betapa mereka duduk menunggu dengan sabar.

Dan, dung-dung, dung-dung. Gendang besar ditabuh untuk meminta jalan pada penonton. Tiga pemain musik masuk ke dalam arena. Lalu empat pemain berjalan di belakang sambil membawa barongsai. 

Gendang besar terus ditabuh mengiringi para pemain yang tengah mengamati tiang-tiang besi bersama seorang pelatih. Sepertinya mereka sedang mengatur strategi.

Tak lama, musik dimainkan dengan suara keras. Dua barongsai berwarna kuning mulai menari. Mereka berjalan, meliuk, berdiri dan menari. 

Seorang pemegang kepala barongsai kemudian diangkat. Kakinya menapak di atas dua tiang besi. Sementara barongsai lain bergerak di sekitar tiang.

Sesekali kelopak matanya terbuak dan tertutup. Lalu berkedip. Kupingnya naik turun seperti tengah mendengarkan suara seruan anak-anak yang gembira. Ekornya bergoyan tanda bahagia.

Barongsai ini lantas mendekati seorang perempuan yang mengacungkan amplop berwarna merah. Setelah mengambil angpao, barongsai menari riang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun