Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Makam Sultan Banjar Ke-5, Sultan Inayatullah di

9 Juli 2022   08:16 Diperbarui: 9 Juli 2022   09:34 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah papan jalan bertuliskan benteng ke kanan, sukses menghentikan laju motor. Di situ kami sadar kalau nyasar. 

Betul saja, pas cek di peta, letak makam tidak jauh dari jl. Martapura lama. Ini jalan tempat rumah tradisional banjar di telok selong. 

Ya wis, putar balik saja. Melaju lagi di jalan yang belum lama di aspal ulang. Lihat padi yang menguning. Lihat padi dijemur di atas tikar atau terpal. Lihat toko yang menawarkan bolu gulung. Lihat sungai martapura di kiri jalan. 

Hingga akhirnya melewati jembatan martapura yang tengah diperbaiki. Belok kanan lalu ikuti jalan. Melewati rumah tradisional banjar di telok selong. Lurus menyeberangi jembatan. 

Jembatannya ekstrem lho. Jangan coba-coba ngebut karena jembatan cukup tinggi dan terlalu dekat dengan badan jalan. Di sisi seberang malah langsung berbelok tajam ke kiri dan ke kanan. 

Ikuti google map dong yang meminta berbelok ke kiri. Ada sebuah gapura bertuliskan makam Sultan Inayatullah, tapi ketika diikuti yang terlihat justru pemakaman warga.

Seingat Ibu Laila, makam sultan berada ditepi jalan besar. Tidak masuk ke dalam gang. 

Puter lagi, anggap saja uji kemampuan menebak. Kali ini memilih jalan terus melewati gapura. 

Menyusuri sungai saja. Terus sampai ketemu jembatan besi lagi. Dan, makam sang sultan terletak tak jauh dari ujung jembatan. 

Benar ada di tepi jalan. Sebuah papan nama besar jadi penanda. Yes, mari melihat nisannya. 

Bentuknya serupa nisan di Aceh. Terlihat ada ukiran seperti kubah masjid. Lalu bulatan. Tanpa tulisan lainnya. Atau mungkin dulu ada, namun tak terlihat akibat sapuan cat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun