Komunikasi merupakan suatu hal penting yang menjadi salah satu kunci utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, tidak hanya dalam konteks pelayanan kepada pasien tetapi juga dalam membangun hubungan yang baik antara tenaga medis, pasien (hewan), serta pemilik hewan. Dalam studi yang dilakukan oleh Mullan, S., & Main, D. (2006), ditemukan bahwa pemilik hewan sering kali merasa tidak puas dengan kurangnya komunikasi yang efektif dari dokter hewan mengenai pengobatan dan perawatan yang diperlukan, yang berpotensi memengaruhi tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan. Menyoroti hal tersebut, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga melalui Program Studi Teknologi Veteriner memberikan perhatian khusus pada aspek komunikasi, baik dalam pelayanan langsung kepada hewan maupun dalam berinteraksi dengan pemilik hewan.Â
Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga merupakan salah satu pusat layanan kesehatan hewan yang juga berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Veteriner. Rumah sakit ini tidak hanya menyediakan pelayanan medis bagi hewan peliharaan dan ternak, tetapi juga menjadi fasilitas untuk pembelajaran dan pelatihan mahasiswa dalam berbagai aspek kedokteran hewan. Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan hewan yang efektif adalah komunikasi, yang tidak hanya melibatkan interaksi antara tenaga medis dan hewan, tetapi juga komunikasi dengan pemilik hewan dan antar anggota tim medis.Â
Menurut Meyer, J. R., & Brown, S. A. (2003), komunikasi yang efektif dalam perawatan kesehatan hewan sangat penting untuk memastikan semua pihak yang terlibat seperti pasien, dokter, atau masyarakat mendapatkan informasi yang jelas, akurat, dan dapat diakses tanpa terkecuali. Komunikasi yang efektif berfungsi untuk memberikan informasi medis kepada pasien berdasarkan kondisi kesehatan mereka, memberikan diagnosis yang komprehensif, pengobatan, dan instruksi yang lebih rinci, upaya pencegahan penyakit, membina hubungan antara pasien dan dokter, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan hewan. Oleh karena itu, Mahasiswa Prodi Teknologi Veteriner yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga dilatih untuk berkomunikasi secara profesional dan empatik, baik dalam aspek klinis maupun edukasi kepada masyarakat.
Di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, komunikasi memegang peranan yang sangat vital dalam memastikan pelayanan kesehatan hewan yang efektif dan berkualitas. Salah satu bentuk komunikasi yang sering terjadi di Rumah Sakit Hewan ini adalah interaksi antara tenaga medis, termasuk dokter hewan, teknisi medis, dan mahasiswa Program Studi Teknologi Veteriner, dengan pemilik hewan. Komunikasi ini sangat penting untuk membangun pemahaman yang baik antara tenaga medis dan pemilik hewan terkait kondisi kesehatan hewan yang mereka rawat. Kegiatan komunikasi ini melibatkan berbagai tahapan, seperti penyampaian hasil pemeriksaan dan diagnosis yang dilakukan oleh dokter hewan, pemberian instruksi perawatan yang harus dilakukan pemilik hewan, serta penanganan kecemasan atau kekhawatiran yang sering dirasakan oleh pemilik hewan terkait kondisi hewan peliharaannya. Dalam proses ini, pemilik hewan diharapkan bisa memahami instruksi medis dengan jelas, agar dapat menerapkan perawatan yang tepat demi pemulihan kesehatan hewan yang optimal.
Selain itu, komunikasi antar anggota tim medis, atau yang dikenal dengan istilah interprofessional communication, juga merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga. Dalam setiap kasus kesehatan hewan, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga melibatkan berbagai profesional medis yang memiliki peran spesifik, seperti dokter hewan, perawat hewan, teknisi medis, dan mahasiswa yang sedang menjalani praktik di rumah sakit tersebut. Komunikasi yang efektif antar anggota tim medis sangat krusial, karena dapat mempengaruhi kelancaran proses perawatan hewan. Setiap informasi medis, hasil pemeriksaan, dan keputusan pengobatan perlu dibagikan secara akurat dan terstruktur untuk memastikan bahwa setiap anggota tim dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam perawatan pasien hewan. Mahasiswa Prodi Teknologi Veteriner, yang juga menjadi bagian dari tim medis, dilatih untuk berkomunikasi secara profesional dalam pertukaran informasi medis dan dalam mendiskusikan kasus-kasus yang sedang ditangani. Dengan demikian, kolaborasi yang solid antar profesi medis ini memastikan bahwa perawatan yang diberikan kepada pasien hewan berjalan dengan efektif dan terintegrasi.
Komunikasi dengan masyarakat juga menjadi bagian yang tak kalah penting di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga. Selain memberikan perawatan klinis kepada hewan, rumah sakit ini juga aktif terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan edukasi kesehatan hewan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka, terutama dalam hal pencegahan penyakit, pengendalian zoonosis, dan perawatan hewan secara umum. Penyuluhan ini sangat penting karena dengan meningkatkan pengetahuan pemilik hewan, diharapkan dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul pada hewan peliharaan. Mahasiswa Prodi Teknologi Veteriner berperan aktif dalam kegiatan edukasi ini, baik melalui seminar, workshop, kampanye kesehatan hewan, maupun melalui sesi konsultasi langsung dengan pemilik hewan. Dengan pendekatan ini, masyarakat diharapkan menjadi lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan yang mereka rawat.
Seolah tak ingin tertinggal di era digital yang semakin berkembang pesat ini, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pelayanan kesehatan hewan. Teknologi telah memberikan dampak besar dalam mempercepat dan mempermudah berbagai proses, termasuk dalam hal komunikasi antar tenaga medis, antara tenaga medis dengan pemilik hewan, serta dengan masyarakat. Salah satu contoh penggunaan teknologi adalah sistem rekam medis elektronik atau Electronic Medical Records (EMR), yang memungkinkan pencatatan dan pengelolaan data kesehatan hewan secara digital, sehingga informasi mengenai kondisi kesehatan hewan dapat diakses dengan cepat dan akurat oleh seluruh tim medis yang terlibat.Â
Selain itu, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga juga memanfaatkan teknologi telemedicine atau konsultasi secara online, yang memungkinkan pemilik hewan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan secara jarak jauh. Hal ini sangat membantu dalam memberikan layanan yang lebih efisien, terutama bagi pemilik hewan yang kesulitan untuk datang langsung ke rumah sakit. Dengan memanfaatkan teknologi ini, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan medis yang diberikan, tetapi juga memperkuat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam perawatan dan kesejahteraan hewan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga mencakup berbagai aspek, mulai dari komunikasi antara tenaga medis dan pemilik hewan, komunikasi antar anggota tim medis, hingga komunikasi dengan masyarakat dan pemanfaatan teknologi. Program Studi Teknologi Veteriner terus berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan komunikasi di lingkungan rumah sakit hewan melalui pendekatan yang profesional, empatik, dan berbasis teknologi serta bekerja secara sinergis untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan hewan yang diberikan berjalan dengan baik dan dapat memberikan hasil yang optimal bagi pasien hewan. Dengan upaya tersebut besar harapan komunikasi yang ada di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga semakin berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan serta tantangan yang ada demi mendukung kemajuan pendidikan, praktik kedokteran hewan, dan kesejahteraan hewan secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI