Mohon tunggu...
Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... -

Pengangguran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Santet

23 Januari 2019   17:36 Diperbarui: 23 Januari 2019   18:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ruang gelap, hitam nan pekat ku duduk bersila..

Cantik, rupawan, nan mempesona..

Harum semerbak semilir angin malam..

Ku berikan kembang kantil sebagai salam pembuka..

Segelas darah segar sebagai pelepas dahaga..

Ku suguhkan dupa dan kemenyan sebagai hidangan istiwewa..

Ku baca syair yang mampu menggerogoti jiwa..

Meninggalkan raganya..

Ku tiup asap dibawah lentera..

Jerami melayang mencari mangsanya..

Membalaskan dendam seorang abdi negara..

Ku bersimpuh menikmati lara..

Tertawa puas merayakan hilangnya nyawa..

Yang selalu memporak-porandakan bangsa..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun