Mohon tunggu...
Usup
Usup Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Saya Usup, sebagai penulis atau novelis. Saya suka menulis dan kini saya aktif menulis, tergabung dari Getcraft sebagai marketplace, wadah bagi creator untuk memasarkan karyanya. Saya menulis tiga novel saat ini, dan tahun ini novel saya kembali terbit judulnya, #Inilahtantangankita Travel story

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Keikhlasan Jane Godall

2 Juli 2020   18:33 Diperbarui: 2 Juli 2020   18:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://old-www.wsu.edu/

'Jane Goodall' Waaah...! terdengar dari namanya, pasti sudah akrab ditelinga kita bukan? Pengaruhnya yang besar terhadap kehidupan Primata hewan 'Simpanse' menjadikan Jane sebagai wanita hebat serta berhati mulia. Beranjak di usia 26 tahun, dari Inggris hijrah ke Tanzania, demi mempelajari kehidupan hewan satu ini yang dikenal pemalu.

Tidak mudah bagi Jane untuk beradaptasi terhadap Simpanse yang terkenal liar, harus memiliki kesabaran, ketenangan agar bisa mendapat simpati dari hewan ini. 

Jane juga mempelajari bahasa Simpanse agar dia mengerti apa yang sedang terjadi dan merasakan isi hati Simpanse. Saat itu, hutan di Tanzania terus mengalami kegundulan akibat peluasan lahan bangunan yang mengakibatkan para Simpanse kehilangan tempat tinggal, dan memutuskan untuk berlindung kehutan yang masih aman. 

Banyak juga yang menjadi korban penembakan dari pemburu. Jane pun merasakan kekhawatiran yang mendalam akan kelangsungan kehidupan Sipanse, lalu ia mengambil tindakan untuk melindungi alam, dengan membuat Jane Goodall Institute dan program Roots and Shoots, yang di dedikasikan kepada peran generasi muda untuk bumi, dia pun telah bekerja secara luas pada isu-isu pelestarian satwa dan juga konservasi.

Selama 55 tahun, Jane mempelajari cara Simpanse berinteraksi atau bersosialisasinya. Jane menemukan pada penelitiannya, bahwa manusia dan Simpanse, hampir memiliki kesamaan yang digaris bawahi jika kita golongan dari 'PRIMATA'

Peran jane sungguh luar biasa sekali, bahkan kisah hidupnya sudah dibukukan berjudul 'Why? People-Jane Goodall'

Jane Goodall: Saya telah mempelajari Simpanse untuk waktu yang lama. Anda tidak bisa menghabiskan waktu dengan Simpanse dan tidak mengakui kepribadian yang berbeda diantara mereka. Anda dapat melihat respon ibu Simpanse ketika mendapati bayinya mati, dan anda berkata tidak ada kesedihan disana. Anda tidak dapat melihat anak-anak mereka bermain, tanpa merasakan sukacita mereka. Dan emosi kemarahan, frustrasi, kecemburuan, kesenangan, kesedihan dan sebagainya sama-sama jelas. Tapi saya telah belajar bahwa hewan memang memiliki kepribadian dan emosi jauh sebelum saya mempelajari Simpanse.

Semua ini bermula dari ketulusan dan keikhlasan hati, jika tidak karena itu, Jane mungkin tidak melakukan hal hebat ini, dunia sudah mengakuinya.

Dari kalangan politik internasional, pemimpin negara sekelas Ratu Elizabeth II, dan nantinya juga sang putra mahkota Pangeran Charles, masing-masing juga memberikan penghargaan khusus kepada Jane Goodall. 

Ibu dari Hugo Eric Louis van Lawick ini merupakan satu-satunya warga non-Tanzania yang telah menerima anugrah kehormatan Medal of Tanzania. Tak urung pemerintah Italia juga memberi salah satu bintang jasa paling tinggi yang ada di negara tersebut.

kita patut bersyukur, ketika bisa mempelajari kisah Dr Jane Goodall. Kekuatan dia membantu dirinya untuk melewati segala sesuatu yang sungguh sulit. Kita bisa bayangkan, ia sudah tinggal puluhan tahun demi mempelajari hewan primata dalam kehidupannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun