Mohon tunggu...
Usman Suhana Bisri
Usman Suhana Bisri Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik

Saya usman seorang pendidik SMA di Garut yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan sejak tahun 2008 hingga kini. Mata pelajaran yang saya pegang adalah seni budaya pada cabang seni musik. Menulis adalah kegiatan yang terus ingin saya asah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemikiran Ki Hajar Dewantara: Antara Idealisme dan Dilema Pendidikan Kita

10 April 2021   11:47 Diperbarui: 10 April 2021   11:59 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Idealisme Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah wacana yang senantiasa menjadi perhatian masyarakat di berbagai media di Indonesia. Hal itu dikarenakan pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan peradaban bangsa. Maka dari itu pemerintah cukup memberikan sokongan anggaran yang begitu besar bagi proses pendidikan di negara kita.

Pendidikan adalah investasi yang penting bagi tumbuh kembangnya kemajuan sebuah bangsa. Untuk itulah maka dalam pendidikan dibutuhkan sistem yang baik melalui sistem yang namanya kurikulum pendidikan. Kurikulum yang disusun haruslah kurikulum yang sangat baik dan tepat sesuai karakteristik bangsanya.

Indonesia sendiri telah beberapa kali melakukan perubahan-perubahan kurikulum semenjak pasca kemerdekaan Indonesia. Hal ini tentunya didasari oleh berkembangnya kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan agar sistem pendidikan di Indonesia lebih baik sesuai yang dicita-citakan.

Di Indonesia menurut berbagai sumber sejak pasca kemerdekaan telah 11 kali melakukan pergantian kurikulum. Dari seluruh kurikulum yang sudah digulirkan masing-masing terdapat kelemahan dan kelebihan. Namun, ada hal yang paling subtansi dari tiap-tiap kurikulum yang digulirkan yaitu berbicara karakter dan pengembangan potensi anak didik.

Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Jika melihat tujuan di atas, maka dapat dilihat yang paling diutamakan adalah pengembangan karakter dan potensi diri pada anak didik. Pada prinsipnya sama dengan apa yang telah diungkapkan Ki Hajar Dewantara dalam pemikirannya tentang pendidikan. Ki Hajar Dewantara mengungkapkan (1936) bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai "tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak". Pendidikan dapat diartikan merupakan proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

 

Kesadaran Terhadap Kodrat dan Keadaan Anak 

Meskipun pendidikan sebagai tuntunan, Ki Hajar Dewantara menyebutkan pula bahwa pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya pada setiap anak.

Setiap anak pada dasarnya memiliki kodrat dan keadaan yang berbeda-beda. Ada anak yang memiliki dasar kodrat yang baik dan adapula dasar yang tidak baik. Namun demikian keduanya tetap memerlukan tuntunan dengan tujuan yang sama agar terlepas dari pengaruh yang tidak baik. Hal yang membedakannya adalah cara memperlakukan dan perhatiannya yang berbeda. Hal inilah yang menjadi dasar pembelajaran dengan memperhatikan karakeristik anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun