Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder Politik Prabowo Subianto

6 Juni 2021   12:14 Diperbarui: 6 Juni 2021   12:22 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam pilpres 2019 yang lalu, walaupun Prabowo Subianto dikalahkan oleh KPU beserta jajarannya, termasuk institusi penegak hukum yang" dinilainya" kurang adil ( minimal menurut para pendukung Prabowo Subianto), TAPI Prabowo Subianto telah memenangkan hati masyarakat ( minimal masyarakat pendukungnya).

Ketika kemudian Prabowo Subianto bergabung dengan lawan politiknya,bagai disambar petir di siang bolong barisan pendukung Prabowo Subianto " AMBYAR".

Memang benar dalam politik tidak ada kawan abadi dan tidak ada lawan abadi yang ada adalah kepentingan abadi, TAPI yang namanya" perasaan"tidak bisa dinilai dengan logika.

Pada titik inilah Prabowo Subianto dinilai oleh sebagian para pendukungnya telah mencederai" perasaan " barisan pendukungnya.

Begitu terlukanya, gosipnya sampai ada yang bunuh diri ( belum tentu benar juga), tapi minimal gosip tersebut bisa mewakili betapa sangat terlukanya para pendukung Prabowo Subianto.

Pendukung Prabowo Subianto minimal dibagi menjadi tiga (rasional, emosional, kombinasi antara rasional dan emosional).

Pendukung rasional bisa memahami keputusan Prabowo Subianto, sementara pendukung emosional yang waktu itu terbelah menjadi dua kelompok besar yaitu kampret vs cebong rasanya sulit menerima kenyataan tersebut.

Memang terlalu dini untuk meramalkan masa depan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.

Tapi dari para pendukung rasional dan emosional Prabowo Subianto ada yang berpendapat tetap akan mendukung Prabowo Subianto secara pribadi, tapi tidak mau ikut mengkampanyekan dan disaat yang bersamaan bersikap" pesimis" apakah Prabowo Subianto bisa memenangkan pilpres 2024 mendatang.

Satu hal yang jelas menurut sebagian pendapat beberapa pihak, Prabowo Subianto telah melakukan blunder Politik yang sangat" fatal" bagi masa depannya dibidang politik.

Kalau tidak bisa menjaga loyalitas pemilih, minimal jangan menyakiti loyalitas pemilih dan Prabowo Subianto telah menyakiti loyalitas pemilihnya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun