Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Menjadi Penyakit Endemik

29 Oktober 2020   04:22 Diperbarui: 29 Oktober 2020   04:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pakar kesehatan menyatakan bahwa Covid 19 tetap ada dalam waktu lama , meskipun vaksin covid 19 sudah diketemukan dan dipakai secara luas.

Covid 19 mirip penyakit influenza pada umumnya cuma lebih GANAS olehnya itu protokol kesehatan berupa pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun kurangi kerumunan massa diruang tertutup tetap dianjurkan bahkan boleh jadi menjadi aturan wajib.

Lock Down,PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) saat ini menjadi pendapat" minoritas), artinya kebanyakan para ahli mulai tidak menganjurkan mengingat dampak negatif yang mungkin muncul ( ekonomi, sosial,dsb) justru lebih parah dibanding tidak lakukan lock dawn/ PSBB.

HERD IMMUNITY ( Kekebalan kolektif) justru menjadi pilihan banyak pihak, khusus untuk HERD IMMUNITY secara alami terbukti berhasil dibeberapa negara (Swedia,Iran,India) bahkan untuk Indonesia sebetulnya juga terapkan HERD IMMUNITY tapi secara diam diam..hal tersebut bisa dibuktikan dengan makin banyaknya positif covid 19 yang tidak bergejala (OTG) dan disaat yang bersamaan jumlah korban meninggal akibat covid 19 cenderung menurun jika dibandingkan dengan banyaknya positif covid 19 yang dirawat di RS covid 19.

Hampir setahun Covid 19 terdeteksi, dan kecenderungannya makin banyak yang positif covid 19 dengan tanpa gejala (OTG) , artinya Covid 19 akan menjadi penyakit Endemik yang ada dan menetap disekitar kita.

Mirip kasus DHF (demam berdarah), influenza,TBC, Malaria dsb yang memang sampai saat ini masih ada.

Terkait dengan vaksin covid 19, walaupun belum beredar karena masih dalam tahap uji coba Fase Tiga, suara pro kontra bermunculan terkait efektivitas keamanan vaksin covid 19.

Dinilai kurang efektif karena covid 19 bersifat LABIL dan mudah bermutasi akibatnya akan muncul strain baru covid 19... artinya vaksinasi covid 19 akan berlangsung berulang kali mirip dengan kasus vaksin influenza pada umumnya yang selalu berulang.

Dinilai kurang aman akibat munculnya kekhawatiran akan terjadinya ADE (Antibodi Dependent Enhancement),hal tersebut bisa dilihat dari adanya korban meninggal setelah menjalani vaksinasi covid 19 Fase Tiga, walaupun ada beberapa pihak yang menyangkal bahwa korban meninggal tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksin covid 19.

Satu hal yang jelas adalah ADE dilaporkan juga terjadi pada vaccine DHF MERS SARS HIV, Ebola.. olehnya itu belum ada vaksin untuk kasus diatas.

Intinya terkait dengan covid 19 adalah: protokol kesehatan tetap dilakukan untuk waktu lama mengingat covid 19 sudah menjadi penyakit Endemik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun