Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

KPU Penjahat Demokrasi?

20 April 2019   06:27 Diperbarui: 20 April 2019   06:39 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kecurangan Pilpres 17-4-2019 adalah bentuk kecurangan yang terstruktur sistemik dan massive,ketika kecurangan tersebut diatasi kasus perkasus apa yang terjadi??.

Yang terjadi adalah mirip penanganan korupsi oleh pihak KPK,banyak kasus OTT,banyak kasus korupsi yang berhasil dibawa ke meja hijau tapi jauh lebih banyak yang tidak tertangani dengan beragam alasan.

Demikian juga yang terjadi dalam Pilpres 17-4-2019 walaupun sudah banyak laporan dan temuan yang sampai di BAWASLU,disamping laporan tersebut sebagian belum tertangani juga kecurangan yang belum ditemukan masih banyak.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi???karena antara cara penanganan kecurangan dengan SIFAT kecurangan tidak "matching".

Bisa dikatakan bahwa Lembaga Survey+media arus utama,penyelenggara PEMILU adalah bagian yang saling kait mengkait dan tidak terpisahkan untuk bisa terjadinya kecurangan Pilpres yang terstruktur,sistemik dan massive tersebut.

Intinya adalah Pilpres 2019 yang diharapkan akan berlangsung LUBER (Langsung,Umum,Bebas,Rahasia) dan JURDIL(Jujur ,Adil) berpotensi tidak tercapai.

Apakah dengan beragam kecurangan tersebut berarti kubu 02 akan KALAH?? belum tentu juga,sejarah membuktikan tidak setiap upaya "kudeta" berhasil,ada juga yang gagal.

Demikian juga soal kecurangan Pilpres yang terstruktur,sistemik dan massive tersebut ,belum tentu juga berhasil.

Siapa tahu dimasa injury time...mulai banyak pihak yang sadar dan bekerja sesuai aturan yang berlaku.....Semoga.

Semoga tuduhan diatas tidak benar,penyelenggara PEMILU(KPU,BAWASLU),Lembaga survey,media arus utama bekerja secara independent tidak dibawah tekanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun