Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru "Umar Bakri" Pegawai Negri

7 Februari 2018   21:09 Diperbarui: 7 Februari 2018   21:13 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sengaja tokoh ini namanya disamarkan sebagai "Umar Bakri",orangnya memang ada,jujur,mengabdi,sederhana dan sehat.

Sebagai seorang guru,enam kali berpindah pindah menjabat sebagai Kepala sekolah,mengapa dipindah??oleh atasannya diperintahkan untuk memperbaiki sekolah tersebut.

Tidak pernah minta jabatan,tidak beli jabatan,tidak kasih "upeti"sama atasan....pokoknya hidupnya "lurus lurus" saja.

Atas prestasinya sebagai Kepala sekolah,ybs kemudian ditunjuk sebagai "penilik"sekolah dengan tugas membina sekolah yang ada dalam pengawasannya.

Oleh pemerintah pernah ditunjuk sebagai pengawas proyek,hasilnya proyek yang diawasinya terbaik kualitasnya seluruh Indonesia.

Akibat selanjutnya Pemerintah Pusat memberi proyek yang lebih besar lagi,seluruh Indonesia cuma ada enam,salah satunya yang beliau pegang.

Hasilnya luar biasa bagus,"boarding school"bagi siswa yang berprestasi dibidang olahraga raga berjalan sukses,artinya siswa tersebut disamping belajar umum juga mendalami olah raga sesuai minatnya...

Anak pak guru tersebut diterima Fakultas Kedokteran bebas test karena pinter,ketika diminta sumbangan 200 juta....pak guru pilih mundur tidak jadi menyekolahkan anaknya di Fakultas Kedokteran karena tidak punya duit.

Entah ada kaitannya dengan protes pak guru tersebut atau tidak yang jelas sejak tahun 2017 tidak ada lagi pungutan bagi siswa yang lulus murni di UMPTN Jurusan Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia.

Pak guru "Umar Bakri"kemudian pensiun sebagai Pegawai Negri,hidup dalam kesederhanaan,bekerja olah kebun/sawah untuk mengisi waktu luang.

Ternyata masih banyak Pegawai Negri yang jujur seperti "Umar Bakri",jauh dari "publisitas"hidup sederhana,bahagia,apa adanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun