Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Puisiku dalam Lomba Itu Ditolak?

28 Mei 2018   19:44 Diperbarui: 28 Mei 2018   19:45 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan bahasa pun boleh jadi kurang tepat, terutama pemanfaatan kata depan dan kata berimbuhan di- sering ditulis salah.Boleh jadi kesalahan dalam mengetik atau laptop tua, tapi tentu sebelum dikirim ke redaksi, perlu diedit dan diendapkan sehingga semuanya baik dan terkupas tuntas. Konkretnya, jangan asal tulis dan cepat puas. "Ubahlah cara berpikir Anda maka dunia Anda akan berubah", demikian kata bijak para pembijak yang kita jumpai di berbagai referensi yang ad

Iya, terkadang, bahasa yang digunakan penulis puisi, boleh jadi karena terlalu memanfaatkan kata-kata yang berdenotatif. Sejatinya bahasa puisi lebih menonjolkan kata-kata yang berkonotatif. Di situlah jiwa sebuah puisi. Bukan sekedar langsung dipahami, tapi diberikan ruang untuk berpikir buat penikmat, ada apa di balik majas segar yang dihadirkan penulis puisi.

Ayah kira, itu saja dulu, kali lain, kita sambung, selamat berkarya, salam hangat selalu dari ayah.***)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun