Tapi ine sanggup menyapa manis pada  panas
Boleh jadi angin deras batinmu mendesak untuk jumpa
Terakhir kalinya sebelum ajalmu  tiba
Siang itu, Â tumpahkan rindumu membuncah
Menguak potret perjuanganmu tempo dulu
Mengolah pasir  jadi padi ,daun  jadi uang
Demi  mengukir  kerasnya pergulatan hidupmu
Pada cucu-cucu  keturunanmu mendatang
Dan siang ini, kutatap bayangmu dalam sunyi
tubuhmu terbungkuk  tapi engkau  melaju langkah
aku ingat cerita si manis adinda , pada suatu ketika
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!