Mohon tunggu...
Usman Roin
Usman Roin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah UNUGIRI Bojonegoro

Kolumnis yang suka mengampanyekan literasi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lengkapi Skill, Santri Al Manshur Bulu Dilatih Menulis Artikel

3 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 3 Oktober 2022   10:04 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SAMBUTAN: Pengasuh Pon Pes Al Manshur Bulu Dr. K. H. Ahmad Manshur, M.A., memberi sambutan pada pelatihan menulis untuk santu, Minggu (2/10/22)/dokpri

GUNA-menyiapkan santri terampil menulis, Pondok Pesantren Al-Manshur yang beralamat di Jalan Masjid Nomor 1, Dukuh Bangle Rt. 01 Rw 11, Desa Bulu, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro mengadakan pelatihan bertema "Mudah Menulis Artikel" untuk santri putra dan putri, di aula pondok, Ahad (2/10/22).

Dalam sambutannya, Pengasuh Pon Pes Al-Manshur Bulu Dr. K. H. Ahmad Manshur, M. A., berkeinginan melalui pelatihan mudah menulis artikel ini para santri memiliki skill dan pengalaman yang lebih.

"Sudah lama saya ingin mengadakan kegiatan seperti ini. Karena apa, saya berkeinginan santri-santri itu memiliki skill dan pengalaman yang lebih", ucap Manshur.

Kiai Mashur yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah UNUGIRI menambah, bila santri di Pon Pes Al Manshur Bulu tidak sekadar dibekali dengan ngaji turats saja, tetapi juga bisa menyampaikan apa yang ada dalam kitab tersebut melalui tulisan.

"Jadi, dengan tulisan, nasehat atau pesan dalam kitab turats itu bisa disampaikan dan diterima kepada khayalak ramai. Maka dari itu, butuh suatu media. Salah satunya adalah ketika ide atau pokok pikiran santri-santri muncul teruskan melalui menulis dengan baik", ujarnya.

Alasan Menulis

Diakhir sambutan, Kiai Manshur juga memberi penjelasan ilmiah bila menulis memiliki banyak sekali manfaat untuk santri. Tulisan itu bisa dilihat dan dibaca kapan saja. Menjadi pelengkap santri selain terampil berceramah dan sarana dakwah.

"Mengapa harus menulis, karena menulis itu bisa dilihat dan dibaca kapan saja. Kalau kita ngomong, kemudian kita berhenti ngomong, yang mendengar pasti tidak akan bisa menerima pesan kita lagi. Tetapi dengan menulis, walau penulis sudah meninggal, tulisannya itu masih bisa dibaca. Seakan-akan penulisnya itu masih hidup. Itulah hebatnya sebuah tulisan. Apalagi, setiap malam Jumat ada khitobiyah, menulis menjadi bekal pelengkap. Iya ceramah iya menulis. Apalagi, kini teknologi informasi tidak bisa dihindarkan. Menulis melalui akun medsos santri-santri bisa dijadikan sarana dakwah," tegasnya.

Selaku narasumber, Usman Roin menyampaikan kepada santri bila menulis itu adalah seni mengomunikasikan ide yang muncul berwujud tulisan.

"Menulis itu seni lho, seni mengomunikasikan apa yang ada dalam pikiran berwujud tulisan. Beda dengan ceramah yang mengomunikasikan ide dan sebagainya berwujud verbal. Jadi, jangan sampai terbalik", terangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun