Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa dan "Tabur Cinta" Cak Imin

22 Mei 2018   15:44 Diperbarui: 17 Januari 2019   11:38 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alangkah indahnya bila perilaku hidup kita sehari-hari diluputi oleh rasa solidaritas, menjaga rasa aman, saling menghargai perbedaan, tanggung jawab, kedamaian dan lain sebagainya sebagai niai suci ibadah puasa.

Saleh Sosial

Dalam kehidupan keseharian kita kini, setidaknya bisa disaksikan tiga bentuk kesalehan, yakni: kesalehan dalam ucapan, kesalehan dalam perilaku dan kesalehan dalam tulisan. Terlebih di era medsos seperti sekarang ini, salah-salah membuat status di Facebook saja bisa dipidana.

Pertama, kesalehan dalam ucapan. Dalam konteks puasa, orang yang sedang berpuasa disyari'atkan menjaga kesantunan kata-kata, tidak mudah terpancing dengan kata-kata kasar dan anti berkata bohong. Kesalehan ucapan berarti pula menyatakan pendapat-pendapatnya secara jujur dan berani, tidak pura-pura alias munafik.

Kedua, kesalehan dalam perilaku atau perbuatan. Dalam konteks ini, ia selalu merawat solidaritas terhadap sesama. Menyantuni fakir miskin, membela dan memperjuangkan mereka yang lemah, melakukan pelayanan publik sesuai aturan. Menebar mashlahat bagi masyarakat  adalah ejawantah dari kesalehan ini.

Ketiga, kesalehan dalam tulisan. Konteks ini tidak hanya berlaku bagi jurnalis atau penulis saja, di era medsos kini semua orang memiliki kesempatan untuk mengakses berita yang bertebaran dan menyebarkannya terlepas sumbernya bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.

Untuk poin ketiga, akhir-akhir ini sedang mewabah di masyarakat kita, yakni kegandrungan menyebar berita "hoax" yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Yang lebih parah, berita hoax itu disebar sebagai pesanan atau mendukung kelompok-kelompok tertentu demi menghantam kelompok yang lain.

Bila tidak hati-hati dan cerdas memanfaatkan medsos, berita hoax bisa jadi malah dibuat oleh pihak tertentu untuk memanas manasi suasana dan memancing kemarahan pihak lain. Ujung-ujungnya bisa mengoyak tatanan masyarakat.

Penulis kira, sebagai muslim kita faham betul bahwa puasa telah memberikan hikmah dan pelajaran yang tak terhingga. Wabilkhusus, pelajaran bagaimana kita menjadi pribadi yang saleh, baik individu maupun sosial.

Puasa sejatinya turut menciptakan sebuah sistem kontrol sosial dalam kerangka menumbuhkan kesalehan sosial. Puasa tidak melulu sebagai ritual tahunan, lebih dari itu meberikan Atsar (efek) bagi kehidupan diluar bulan Ramadhan.

Semarak bulan suci Ramadhan memang menggema di seantero negeri, pertanyaannya apakah kesalehan sosial kita terus tumbuh?. Di era kemajuan teknologi sekarang ini, dimana tanpa batas ruang dan waktu semua informasi bisa diakses di telepon genggam kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun