Mohon tunggu...
Usaila Fahma
Usaila Fahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Univessitas Airlangga

jangan lupa sholat dan sholawat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Sanitasi di Kala Pandemi (Kajian Analisis Teori Adaptasi J.W Bennett)

26 November 2022   22:26 Diperbarui: 29 November 2022   19:21 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi telah mengubah total pola kebiasaan dan tatanan hidup manusia dalam segala aspek dan lini kehidupan. Perubahan dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan mobilisasi keseharian agar dapat terus terlaksana. Berbagai hal dilakukan demi penyesuaian diri dikarenakan adanya pembatasan interaksi secara langsung yang dikhawatirkan dapat mempercepat proses penularan virus Covid 19 dengan skala yang lebih besar. 

Perubahan sistem mobilisasi sosial yang biasanya dilakukan secara langsung kini harus dilakukan berbasis dalam jaringan (daring) atau melalui media online. Namun tidak semua aktivitas sosial dapat digantikan melalui mobilisasi via online. 

Beberapa profesi mengharuskan tetap melaksanakan kerjanya dan berpotensi terpapar virus covid 19 lebih mudah. Kurir dan pengendara ojek online adalah salah satu dari profesi yang amat berjasa dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat pemberlakukan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Kebutuhan masyarakat harus terus terpenuhi terutama kebutuhan pangan sebagai upaya bertahan hidup. 

Belum lagi profesi tenaga medis yang mengharuskan melakukan kontak langsung dengan para pengidap covid 19. Tenaga medis seperti dokter, perawat, petugas yang bekerja di instansi kesehatan, hingga supir ambulan adalah garda terdepan dalam upaya penanganan Covid 19. Tenaga medis yang bekerja keras dalam pemulihan korban Covid 19.

Maka dari itu diperlukan strategi dan perlindungan yang mutakhir bagi para profesi yang menjadi garda terdepan dalam upaya memutus mata rantai pandemi Covid 19. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan penularan virus Covid 19 seperti:

  • Menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap seperti masker, face shield, sarung tangan, jas khusus dan masih banyak lagi.
  • Mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi serta kaya akan vitamin
  • Menerapkan protokol kesehatan secara ketat (memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan)
  • Melakukan vaksinasi lengkap
  • Melakukan pola hidup sehat

Pola perilaku hidup sehat salah satunya adalah pembiasaan sanitasi baik sebelum maupun setelah beraktivitas terutama aktivitas yang dilakukan diluar ruangan. Sanitasi penting dilakukan karena sanitasi termasuk dalam bentuk pencegahan terhadap penyebaran Covid 19. 


Sanitasi sendiri memiliki pengertian upaya pengendalian terhadap kebersihan fisik yang dapat mencegah timbulnya suatu penyakit (Suryani, 2020). Upaya pengendalian tersebut memang tidak begitu intensif dilakukan pada saat hari-hari biasa namun hal tersebut harus segera digalakkan sebagai suatu kebiasaan baru. 

Tentunya proses tersebut tidak dapat berlangsung begitu saja. Perlu adanya proses adaptasi yang mengiringi kebiasan baru tersebut sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang tentunya baik untuk keperluan masyarakat dan bentuk pertahanan kesehatan.

Sanitasi merupakan suatu bentuk adaptasi tingkah laku yang dimaksudkan dapat mengubah pola perilaku masyarakat untuk lebih mawas terhadap kebersihan dan kesehatan. Sebelum itu adaptasi menurut pemikiran yang dikemukakan oleh J.W Bennet terbagi atas 3 tipe adaptasi (Imansari, 2022)

1. Perilaku adaptasi

Perilaku adaptasi merupakan suatu pola aktivitas yang dilakukan sebagai suatu bentuk pertahanan dan penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan. pada saat pandemi Covid 19 sanitasi merupakan suatu bentuk pola perilaku dalam penyesuaian diri menghadapi kondisi lingkungan yang tidak kondusif dan mengancam kesehatan imun. Pola perilaku hidup sehat dilakukan dengan melakukan pembiasaan untuk melakukan sanitasi pada saat setelah beraktivitas. Maka dari itu Sanitasi merupakan suatu pola aktivitas sebagai bentuk kontrol diri terhadap kebersihan yang dimaksudkan untuk dapat memperkecil kemungkinan masuknya virus kedalam tubuh dan menyebabkan penularan.

2. Strategi adaptasi

Strategi adaptasi adalah suatu aksi atau perbuatan dalam menyiasati perubahan yang terjadi pada lingkungan dengan tujuan dapat bertahan dalam kondisi tertentu. Hal ini berhubungan dengan banyaknya jenis sanitasi. Sanitasi air sangat berperan penting dalam upaya pencegahan penularan virus (Suryani, 2020).  Mencuci tangan dan segala peralatan yang telah selesai digunakan adalah bentuk tindakan pemutusan mata rantai penularan virus. Mandi juga termasuk bentuk aksi dari penerapan sanitasi air. 

selanjutnya adalah sanitasi makanan dan minuman juga perlu diperhatikan dengan cara mengawasi secara ketat mengenai higienitas makanan tersebut (Haryanti & Suryaningsih, 2021). Hindari makanan yang terlihat kotor, busuk dan tidak segar. Sanitasi makanan dan minuman juga dapat disiasati dengan membatasi mengkonsumsi makanan makanan yang dijual diluar. Hal ini bisa dilakukan dengan memasak dan mengolah sendiri makanan dan minuman agar dapat terkontrol kesterilisasiannya (Marlina & Hari, 2022)

3. Proses adaptasi

Proses adaptasi merupakan serangkaian tahapan yang dilakukan guna mempertahankan diri dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Proses adaptasi pada perilaku sanitasi adalah dengan adanya upaya kesinambungan yang rutin dilakukan dalam pelaksanaanya. Misalkan rutin melakukan sanitasi air pada tubuh setelah melakukan aktifitas luar ruangan seperti mandi dan segera mencuci pakaian yang sudah digunakan, mencuci tangan menggunakan sabun sekurangnya selama 20 detik. Sanitasi makanan dan minuman pada saat proses belanja seperti memilah milih buah dengan meperhatikan tekstur warna, bentuk dan aroma serta melakukan cek dan kontrol kesegaran makanan sekurangnya setiap minggu. 

Sanitasi-sanitasi yang dilakukan secara bertahap dan konsisten merupakan proses adaptasi untuk menerapkan pola hidup sehat.

Sanitasi penting dilakukan sebagai suatu bentuk adaptasi terhadap kondisi pandemi juga sebagai suatu bentuk pertahanan diri dalam menjaga kesehatan dan metabolisme tubuh. Sehingga dapat terhindari dari terjangkit virus Covid 19. Sanitasi juga dapat menjadi suatu pola kebiasaan baru yang harus dilakukan untuk hidup lebih bersih dan sehat. Galakan terus sanitasi dan menjadi bagian dari kontribusi pembiasaan hidup normal yang lebih baik.

Daftar pustaka

Haryanti, D. Y., & Suryaningsih, Y. (2021). Food Safety Knowledge of Food Sanitation Hygiene Practices in the Era of Pandemic COVID-19. The Indonesian Journal of Health Science, 13(1), 25--34. https://doi.org/10.32528/ijhs.v13i1.5292

Imansari, Z. S. (2022). Strategi Inovasi Buruh Tani dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19: Studi Desa Satreyan Kabupaten Blitar. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 10(1), 129--144. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/42019%0Ahttps://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/download/42019/36597

Marlina, H., & Hari, F. (2022). Edukasi Kesehatan: Hygiene Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada Mahasiswa UIR Di Masa Pandemi Covid -19 Di Kelurahan Air Dingin, Pekanbaru. Community Engagement & Emergence Journal, 3, 235--241.

Suryani, A. S. (2020). Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi saat Pandemi Covid-19. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(2), 199--214. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v11i2.1757

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun