Agar Kita Tidak Bernasib Seperti Universe 25
Pelajaran terbesar dari eksperimen ini adalah bahwa makhluk sosial tidak bisa hidup hanya dengan kenyamanan fisik. Kita butuh peran. Kita butuh tantangan. Kita butuh keterikatan emosional dan makna yang lebih dalam dari sekadar bertahan hidup.
Untuk itu, kita harus mulai membangun ulang:
Ruang sosial yang sehat, di mana anak-anak belajar dari teladan dan kasih sayang.
Tanggung jawab peran, agar setiap individu merasa dibutuhkan dan memiliki makna.
Kesadaran spiritual, bahwa hidup bukan hanya tentang kenyamanan, tapi tentang kontribusi.
Pendidikan nilai, bukan hanya kecerdasan.
Jika tidak, kita berisiko menjadi seperti tikus-tikus dalam Universe 25, hidup dalam kemewahan, tapi mati dalam kesepian.
Karena ternyata, ketika dunia terlalu nyaman, justru di situlah awal kehancuran bisa dimulai.
"Bukan kelaparan yang membunuh peradaban, tapi hilangnya peran, kasih, dan keterhubungan antar sesama."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI