Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antara Menangkap Pelaku dengan Mengungkap Motif

13 Mei 2022   08:53 Diperbarui: 13 Mei 2022   09:04 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover 2 novel Keigho/dokpri

Ini bukan review, hanya mengulas isi buku.

Novel 'Black Showman dan Pembunuhan di Kota Tak Bernama' ini adalah buku ketiga yang saya baca dari karya Keigo Higashino. Novelnya yang pertama saya baca adalah 'Keajaiban Toko Kelontong'. Sebuah novel yang mengangkat kisah yang menarik dan unik. Saya pernah menulis ulasannya di Kompasiana, di sini.

Sebelum membaca novel 'Toko Kelontong' tersebut, terus terang, saya belum pernah membaca novel karya penulis Jepang. Keunikan cerita dan cara berkisah dari novel pertama yang saya baca itu telah membuat saya penasaran dengan sosok si penulis.

Setelah searching, ternyata, spesialis Keigho Higashino adalah kisah-kisah misteri semacam Agatha Christie atau Sherlock Holmes. Rupanya, novel Keajaiban Toko Kelongtong, yang pertamakali saya baca itu, merupakan anomali di antara novel-novel yang dia tulis.

Rasa penasaran dengan karya Keigho Higashino mengantarkan saya untuk membaca 'Malice (Pembunuhan Sang Novelis)'. Gramedia menerbitkannya tahun 2020. Ceritanya khas Keigho, sebuah kasus pembunuhan. Saya sudah berniat untuk mengulasnya, namun entah mengapa selalu tertunda. Selalu ada alasan untuk tidak segera menulisnya.

Sampai kemudian saya membaca novel 'Black Showman' ini. Jadi ini buku ketiga yang saya baca dari karya Keigho Higashimo. Dan, karena ada keterkaitan yang menarik dengan novel 'Malice', jadi sekalian saja saya ulas atau komentari kedua novel tersebut.

Kedua novel ini, 'Malice' dan 'Black Showman', diterbitkan oleh Gramedia tahun 2020 dan tahun 2021. Jadi tidak terlalu jauh jaraknya. Keduanya mengangkat kisah yang sama, tentang memecahkan misteri di balik kasus pembunuhan. Siapa pelakunya dan apa motifnya.

Ada keterkaitan-boleh kalau mau disebut kesamaan-di dalam kedua novel ini. Selain kisah pembunuhannya, juga kedua korban di dua novel ini sama-sama berkecimpung di dunia literasi. Korban di 'Malice' adalah seorang penulis Novel (Hidaka Kunihiko), sedangkan di 'Black Showman' adalah seorang mantan guru SMP (Kamiio Eiichi).

Kedua korban, sama, ditemukan oleh orang dekat korban ketika sedang bertamu (mendatangi rumahnya).

Begitupun dalam mengungkap misteri pembunuhannya. Masing-masing tokoh polisi di dua novel tersebut harus melakukan hal yang sama, menelusuri riwayat korban maupun orang-orang yang dicurigai sampai ke masa lampau, masa saat-saat masih sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun