Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ustadz Sejuta Viewer

8 April 2022   10:41 Diperbarui: 8 April 2022   10:54 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa ustadz pavorit di Indonesia/dokpri

Tak bisa dipungkiri kemajuan teknologi, terutama internet, telah membuat manusia dimudahkan dalam segala urusannya. Dan sangat terasa manfaatnya di saat pandemi. Teknologi internet telah mendekatkan yang jauh, teknologi internet mampu membuat 'ruang' yang bisa menampung berapa pun manusia. Sehingga dengan adanya internet belajar/kuliah tidak terganggu gara-gara pandemi. Interaksi guru dan murid atau dosen dan mahasiswa tetap berjalan. Begitupun dengan pendidikan non-formal, mereka turut memanfaatkan keunggulan tersebut. Sehingga kemudian marak webinar-webinar dilaksanakan dengan berbagai disiplin ilmu.

Tak ketinggalan syiar-syiar dakwah. Adanya aplikasi Youtube atau aplikasi video lainnya telah membuat semarak dakwah Islam. Dengan jangkauannya yang luas dan dapat ditonton kapan saja, sangat membantu kaum Muslimin dalam memperdalam pengetahuan mereka akan syariat Islam.

Maka sekarang, untuk mengetahui tentang satu permasalahan fikih misalnya, kita tinggal menuliskannya di tempat pencarian, dan sekali klik akan muncul ratusan video tentang masalah yang kita ingin ketahui. Dari yang durasinya panjang, 1 jam atau lebih, sampai yang pendek-pendek.

Kita bisa memilih di antara ratusan video tersebut. Kita pun bisa memilih ustadz siapa yang mau kita simak penjelasannya.

Ya, ini merariknya dan positifnya teknologi internet. Dengan kecanggihannya, terutama dalam menjangkau jarak yang tak terhingga, para da'i atau ustadz yang sebelumnya tidak dikenal masyarakat dapat 'tampil' berdakwah.

Kita tahu di Indonesia ada banyak da'i atau ustadz yang mumpuni dalam pengetahuan syariat Islam. Ada yang pakar di bidang tafsir Al-Quran, ada yang pakar di bidang hadis, ada yang pakar di bidang sejarah Islam, dan lain sebagainya.

Sebelum teknologi internet memasyarakat seperti sekarang, kita hanya mengenal para ustadz yang selalu tampil di TV saja. Tentu saja itu hanya para ustadz yang tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

Bahkan dulu sekali, di era tahun 90an, da'i atau ustadz yang dikenal masyarakat bisa dihitung dengan jari. Sebut saja contohnya, almarhum Kyai Zainuddin MZ, yang lebih dikenal dengan sebutan 'Da'i Sejuta Umat'. Karena setiap beliau tampil berdakwah, dipastikan jama'ah yang hadir untuk mendengarkan ceramahnya selalu membludak.

Dan untuk bisa se-level Zainuddin MZ itu tentu tidak mudah. Harus merintis dari level lokal, setelah dikenal baru ke level lebih luas, dan akhirnya ke level nasional.

Sekarang, dengan hanya mengandalkan kamera digital, atau bahkan hanya dengan kamera HP, seorang ustadz bisa ceramah, dan ditonton oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Apalagi kalau ditangani oleh tim yang profesional. Sehingga kemudian kita mengenal ustadz Adi Hidayat, ustadz Abdul Somad, ustadz Firanda Andirja, ustadz Syafik Reza Basalamah, ustadz Budi Ashari, dan banyak ustadz-ustadz lainnya.

Aplikasi Youtube sangat membantu, baik pihak masyarakat, yang mencari ilmu, maupun ustadz yang memberi ilmu. Ustad mendapat penghasilan dari royalty yang diberikan pihak Youtube seiring jumlah subscriber dan viewer yang terus bertambah.

Ustadz-ustadz yang saya sebutkan di atas adalah sebagian dari ustadz pavorit di Youtube yang jumlah subscriber-nya jutaan. Dan setiap video yang diunggah selalu ditonton ratusan ribu kali.

Jadi, kalau dahulu Kyai Zainuddin MZ mendapat julukan Da'i Sejuta Umat, mungkin sekarang julukan untuk para ustadz yang saya sebutkan itu lebih tepat kalau Da'i Sejuta Viewer.

Dengan bermunculannya ustadz-ustadz tersebut, tinggal masyarakat yang bijak dalam memilih ustadz pavorit, yang akan dijadikan sumber rujukan. Sehingga alangkah baiknya sebelum memilih tersebut mencari tahu profil ustadz yang dimaksud. Sehingga tidak salah dalam memilihnya menjadi ustadz panutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun