Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir yang Indah

19 Februari 2022   21:48 Diperbarui: 19 Februari 2022   22:01 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, melihat bergelimpangan tubuh-tubuh pasukan Muslim yang tidak sedikit, mata Khalid bin Walid tidak sanggup menyembunyikan kesedihannya. Apalagi sampai saat itu, dia belum menemukan sosok Ikrimah bin Abu Jahal. Kekhawatiran pun berdesir di dalam hatinya.

"Kalian periksa, beri pertolongan pasukan yang terluka, dan yang syahid kalian kumpulkan." Khalid memerintah setelah melihat pertempuran benar-benar usai dan pasukan Romawi sudah tidak terlihat. "Terutama, cari pimpinan kalian, Ikrimah, laporkan kepadaku!"

Khalid bin Walid merasa perlu mencemaskan kondisi Ikrimah bin Abu Jahal. Di hari terakhir peperangan, Khalid menyaksikan Ikrimah memimpin pasukan kavaleri yang tersisa, menyerang pasukan infantri Romawi yang terjebak strategi Khalid bin Walid.

Setelah di hari pertama dan ketiga peperangan pasukan Muslim terdesak oleh serbuan pasukan Romawi yang seperti tiada habisnya, maka di hari keempat Khalid bin Walid mengubah strategi. Dia membagi pasukan kavaleri menjadi dua, dan ditempatkan di sayap kanan dan kiri serta menempatkan pasukan infanteri tetap di tengah, menghadang pasukan Romawi.

Strategi Khalid yang semula tampak defensif mulai bekerja. Pasukan Romawi dibiarkan bergerak maju lebih dahulu. Saat kuda-kuda mereka melewati garis depan pasukan Muslim, Khalid menyuruh pasukan infanteri tetap bertahan.

Setelah pasukan Romawi tiba di garis belakang pasukan Muslim. Saat itulah, mereka disergap pasukan kavaleri, dari sisi kanan dan kiri. Penyergapan ini mengakibatkan terpisahnya pasukan infanteri Romawi dengan pasukan kavalerinya. Mereka pun keteteran, terpecah, menyebabkan jumlah yang banyak sudah tidak berarti lagi. Di sisi lain, pasukan Muslim yang melihat pasukan Romawi mulai kewalahan bertambah semangat tempurnya. Pasukan infanteri pun merangsek, berbalik maju menyerang.

Dan di hari keenam, seolah ingin menuntaskan peperangan, Khalid bin Walid melihat Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat tindakan nekat itu, Khalid bin Walid, sebagai panglima pasukan segera mengejarnya, "Ikrimah, kamu jangan ceroboh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi pasukan Muslim."

Namun Ikrimah hanya menjawab, "Biarkan aku, ya Khalid. Biarkan aku menebus dosa-dosa yang telah lalu. Aku telah memerangi Rasulullah di beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk Islam, aku lari dari tentara Romawi ini? Tidak, sama sekali tidak!" Kemudian dia berteriak, "Siapakah yang menginginkan syahid bersamaku?"

Beberapa orang segera mendekatkan kuda mereka ke samping Ikrimah, kemudian menerjang ke depan, menghadang pasukan Romawi yang terus maju. Barisan pasukan lawan pun porak poranda sampai kemudian berbalik mundur.

Pasukan Muslim yang diperintah Khalid segera menelusuri arena perang. Mereka memeriksa satu persatu tubuh-tubuh yang bergelimpangan. Kesedihan pun melumuri wajah meraka, ternyata tubuh-tubuh yang mereka periksa itu sudah tidak bernyawa.

Hampir saja mereka beranjak untuk memberi laporan pada Khalid bin Walid, ketika tiba-tiba ada suara lirih terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun