Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ingin Hidup Berkah? Jangan 'Ngaleuleungit'

28 April 2021   06:11 Diperbarui: 28 April 2021   06:15 5999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkah menurut KBBI adalah 'karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia'. Kalau di masyarakat Sunda, arti berkah lebih sederhana pengertiannya. Berkah itu 'saeutik mahi, loba nyesa', artinya kalau sedikit cukup dan kalau banyak bersisa.

Jadi, harta yang berkah itu tidak tergantung banyak sedikitnya. Harta yang berkah, sedikit atau banyak, tetap akan mendatangkan kebaikan kepada pemiliknya. Pemiliknya selalu akan merasa cukup.

Harta yang berkah itu nilainya melebihi nilai nominalnya. Uang sejuta yang berkah akan mendatangkan kebermanfaatan yang lebih daripada uang sejuta yang tidak berkah.

Keberkahan tidak hanya ada dalam harta. Ada di semua pemberian Allah Swt (rezeki), apa pun bentuknya; umur, ilmu, keluarga, istri/suami. Anak-anak, pekerjaan, dan semua pemberian Allah Swt. Semua hal itu kalau berkah, akan mendatangkan kebaikan kepada pemiliknya.

Setiap kita tentunya menginginkan keberkahan. Ingin Rezeki yang berkah, yang apabila sedikit cukup dan kalau banyak akan bersisa.

Caranya?

Mungkin ini satu tips sederhana tapi penting dan justru menjadi hal utama dalam meraih kerberkahan, yaitu 'pengakuan' atau mengakui. Kalau di judul saya tulis, dalam Bahasa Sunda, 'Jangan Ngaleuleungit'.

Ngaleuleungit asal katanya leungit atau hilang dalam bahasa Indonesia. Ngaleuleungit artinya menghilangkan, tetapi bukan menghilangkan sebuah benda dari ada menjadi ada. Artinya lebih kepada menganggap seolah-olah hilang, menganggap tidak ada, atau tidak mengakui.

Inilah beberapa contoh dinamika kehidupan yang beraitan dengan hal tersebut.

Pertama, bila Anda ditanya, "Bagaimana pendapatan Anda dari pekerjaan sekarang?" Maka ucapkanlah, "Alhamdulillah, Allah memberikan saya pekerjaan ini. Cukup banyak kebutuhan yang bisa saya penuhi, semoga Allah limpahkan pula keberkahan atas rezeki yang diberikan-Nya ini".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun