Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Penusukan Ulama, Menagih Janji PKS

16 September 2020   15:57 Diperbarui: 16 September 2020   16:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber beberapa hari yang lalu bukanlah kejadian pertama atau satu-satunya. Sebelumnya, telah terjadi beberapa peristiwa 'tidak menyenangkan' yang dialami para ulama atau ustadz, baik ulama level nasional maupun daerah.

Peristiwa tersebut membuka memori lama saya, khususnya pada momen masa kampanye menjelang Pemilu tahun kemarin. Di antara partai politik yang berlaga di Pemilu 2019, ada satu partai yang materi kampanyenya lain daripada yang lain. Menarik, unik. Partai tersebut adalah PKS.

Apa yang membedakan kampanye PKS dengan parpol yang lainnya? GAGASAN!

Ya, gagasan. Gagasan lah yang yang dijual PKS bukan slogan.

Seperti biasa, semua parpol hanya menjual slogan dalam kampanye mereka. Slogan yang seolah menyebutkan bahwa "kamilah partai terbaik, maka pilihlah kami". Coba saja tengok slogan-slogan yang digemborkan parpol, anda akan menemukan kalimat-kalimat seperti ini:

"Maju Tak Gentar, Membela yang Benar".

"Peduli Wong Cilik"

"Kita Indonesia, Kita Pancasila"

"Rumah Besar Islam Indonesia"

"Arah baru Indonesia"

Dan lain-lainnya yang sejenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun