Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Deklarasi Iblis

8 Juli 2020   13:48 Diperbarui: 8 Juli 2020   13:47 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Iblis meminta penangguhan dari kematian sampai hari kiamat, sehingga dia bisa hidup sampai hari kiamat supaya bisa menyesatkan manusia dengan cara menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus (syari'ah) dan akan menggoda manusia dengan berbagai cara sehingga  manusia tersesat (memandang baik perbuatan maksiat) dan tidak mentaati Allah swt. dan tidak mau bersyukur kepada-Nya.

Iblis berkata, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at)." (QS. Al-A'raaf: 16-17)

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Al-Hijr: 39)

Iblis berkata,  "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Shaad: 83)

Demikian permintaan Iblis kepada Allah swt disertai secara terang-terangan ucapan tekadnya untuk menyesatkan manusia.

Allah swt kemudian mengabulkan keinginan iblis itu, yaitu hidup sampai hari kiamat.

Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al-A'raaf: 15)

Sayyid Quthub, seorang ulama dari Mesir, mufasir kitab Fii Zhilali Quran, mengomentari dialog antara Allah swt dengan iblis ini sebagai berikut, "Sekarang telah terbuka ajang pertempuran abadi. Pertempuran antara perangai jahat di dalam diri iblis dan khalifah Allah di muka bumi."

Karena dia telah diusir dengan hina oleh Allah swt, disebabkan tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. (manusia), maka kemarahannya dan kedengkiannya di arahkan kepada semua manusia. Bahkan dengan permohonannya untuk ditangguhkan kematiannya sampai hari kiamat, seolah iblis ingin melanjutkan kedengkiannya ini sampai yaumil akhir (hari kiamat), dan supaya manusia sebanyak mungkin mengalami nasib yang sama dengannya, sama-sama masuk neraka.

Pernyataan iblis bahwa dia akan menyesatkan sebanyak mungkin manusia sehingga menjadi pengikutnya, merupakan sebuah deklarasi bahwa mulai saat itu iblis akan menghalangi manusia dari kebenaran (al-Haq), dengan berbagai cara.

Dan mulai saat itulah, pertarungan antara al-Haq dan al-Bathil dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun