Mohon tunggu...
Untung Wahyudi
Untung Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas di Beberapa Media Cetak dan Online

Penulis lepas di sejumlah media cetak dan online

Selanjutnya

Tutup

Book

Mengubah Susah Menjadi Berkah

17 Oktober 2023   10:48 Diperbarui: 18 Oktober 2023   23:22 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampu Buku Lepas Susahmu (dok.pribadi)

Perubahan zaman yang begitu canggih membuat semua orang larut dalam berbagai kesibukan duniawi. Kesibukan dan pekerjaan yang melimpah sering kali membuat seseorang lelah. Stres tak jarang juga datang secara tiba-tiba saat badan dan pikiran tak mau berkompromi.

Lelah, susah, galau, dan sejenisnya adalah hal lumrah yang dirasakan oleh setiap manusia. Perasaan ini kerap menyerang dan tak jarang membuat siapa pun yang mengalaminya terus mengeluh. Keluh-kesah atas segala masalah yang berhubungan dengan pekerjaan atau rutinitas inilah yang sering membuat pikiran lelah.

Hidup ini memang tidak hanya dipenuhi dengan kesenangan. Perputaran hidup akan senantiasa dirasakan oleh manusia. Tak selamanya orang berkubang dalam kesulitan, dan tak selamanya berlayar dalam kemudahan. Suka-duka senantiasa menyertai setiap langkah yang kita ayunkan.

Ibnu Qadhib al-Ban, dalam buku Lepas Susahmu menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan kesusahan, kesedihan, kegalauan, dan sebagainya. Lewat buku yang diterjemahkan dari kitab Hall al'Iqaal, menjelaskan betapa pentingnya merenungi berbagai persoalan hidup yang selalu menyertai langkah manusia. Tak ada manusia yang akan bersedih selamanya atau selalu berkubang dalam kesusahan. Karena, Tuhan akan senantiasa mengganti dan mengubah kesusahan menjadi kesenangan.

Penulis menjelaskan bahwa, Tuhan telah menyiapkan anugerah pada setiap musibah yang melanda. Tidak selamanya seorang manusia diliputi kesenangan dan kebahagiaan. Perubahan, pergantian, dan pergerakan hidup dan kehidupan itu niscaya dan tak terelakkan. Baik dan buruk merupakan ujian, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah: "Kami menguji kalian dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan."

Berdasarkan firman Allah Swt. di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa segala kesenangan hidup yang menyapa kita di dunia merupakan ujian. Kenapa disebut ujian? Karena jika kita terlena dengan segala kesenangan, maka kita bisa terjerumus pada kekufuran. Karena itu, saat kita diberikan kesenangan berupa nikmat harta, maka harus bersyukur dan mengingat bahwa semua kesenangan itu adalah nikmat sekaligus ujian yang diberikan Sang Pencipta.

Begitu juga saat kita dilanda musibah. Semua adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada manusia. Bahwa musibah berupa kesusahan, kesedihan, atau kemiskinan, semuanya adalah ujian. Tuhan menguji iman kita, sejauh mana kita mengingat-Nya saat dilanda musibah. Tidak seharusnya kita mengutuki nasib dan tenggelam dalam kesedihan. Yang perlu disadari adalah bahwa musibah yang datang akan diganti Allah dengan anugerah (hlm. 2).

Berprasangka Baik kepada Allah

Ibnu Qadhib al-Ban juga mengajak kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah swt., terutama ketika menghadapi masalah dan kesulitan. Kita juga harus tetap berprasangka baik ketika musibah menimpa keluarga, harta, dan diri kita. Sebab, tanpa prasangka baik, jiwa dan perasaan kita akan dipenuhi amarah, gelisah, dan kekesalan kepada Allah sehingga kemudian kita menuduh-Nya berbuat buruk kepada kita.

Berprangka baik pada Sang Pencipta adalah bagian dari cara agar kita bisa hidup tenang dan bahagia. Jika kita menyadari bahwa setiap musibah yang ada di dunia adalah ketentuan Allah, maka kita akan merasa tenang dan tidak pernah menyalahkan takdir yang telah digariskan pada setiap hamba-Nya.

Ibnu Athaillah mengatakan, "Jangan sampai dosa itu kau anggap besar sehingga menghalangimu berprasangka baik kepada Allah. Sebab, siapa yang mengenal Allah, ia akan memandang kecil dosanya jika dibandingkan dengan kemurahan-Nya." (hlm. 45).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun