Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Bermutu untuk Semua: Transformasi STEM Mengantar Indonesia Menjadi Kekuatan Abad 21

26 September 2025   12:46 Diperbarui: 26 September 2025   12:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anak SD Membaca Lembar Kerja Matematika (Sumber: pexels-roman-odintsov-12719344)

Kalau dipikir-pikir, hidup di abad 21 tuh kayak main game level hard. Dunia berubah super cepat, teknologi lari kencang, dan kita dituntut adaptasi setiap detik. Dari kecerdasan buatan, metaverse, sampai isu lingkungan global, semuanya minta generasi muda nggak cuma pintar, tapi juga kreatif, kritis, kolaboratif, dan punya empati. Nah, biar bisa survive bahkan leading di era ini, kuncinya ada di pendidikan bermutu.

Tapi pertanyaannya adalah pendidikan bermutu itu kayak gimana sih? Apakah sekadar gedung sekolah megah? Atau guru yang punya gelar segudang? Atau sekadar kurikulum yang tebal kayak kamus? Jawabannya nggak sesederhana itu. Pendidikan bermutu artinya pendidikan yang relevan, inklusif, bisa diakses siapa aja, dan yang paling penting membentuk peserta didik siap hadapi tantangan abad 21.

Salah satu jawaban keren untuk upgrade kualitas pendidikan kita ada pada inovasi pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). STEM bukan sekadar akronim keren, tapi pendekatan nyata yang bisa bikin belajar itu nggak monoton, relevan sama dunia nyata, dan membuka jalan untuk  Indonesia jadi bangsa maju.

Pendidikan Bermutu: Bukan Cuma Slogan

Sebelum nyemplung ke STEM, kita bahas dulu deh konsep pendidikan bermutu. Soalnya, kadang kata ini sering dipakai di brosur atau pidato, tapi implementasinya masih PR.

Pendidikan bermutu itu...

Relevan : Materinya nyambung dengan kebutuhan zaman. Misalnya, anak-anak belajar coding, literasi digital, atau isu keberlanjutan, bukan cuma hafalan rumus jadul.

Inklusif : Semua orang punya akses yang sama, dari Sabang sampai Merauke, dari kota sampai desa.

Berorientasi masa depan : Nggak cuma bikin anak-anak lulus ujian, tapi bikin mereka siap hadapi tantangan abad 21.

Berpusat pada peserta didik : Bukan guru jadi pusat segalanya, tapi siswa didorong aktif eksplorasi, diskusi, dan mencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun