Mohon tunggu...
Untung Budiyanto
Untung Budiyanto Mohon Tunggu... LAPRINDO ANGKATAN 48

Refraksi (1E/25097)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memahami Gejala Dan Penyebab Miopia Tinggi

11 Oktober 2025   16:56 Diperbarui: 11 Oktober 2025   16:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangkauan Miopia Tinggi

Tingkat keparahan miopia biasanya diukur dalam satuan dioptri (D). Semakin tinggi nilai dioptri, semakin parah miopianya. Miopia tinggi dikategorikan ke dalam beberapa tahap berikut berdasarkan nilai dioptri:

  • Miopia Ringan: 0.00 D hingga -3.00 D
  • Miopia sedang: -3.00 D hingga -6.00 D
  • Miopia Tinggi: -6.00 D hingga -10.00 D, umumnya menyebabkan penglihatan jauh kabur parah.
  • Miopia Tinggi Ekstrem: Lebih besar dari -10.00 D. Pada tahap ini, miopia sering dikaitkan dengan gangguan penglihatan serius dan peningkatan risiko komplikasi mata seperti ablasi retina dan degenerasi makula.

Pengobatan Miopia Tinggi

Meskipun miopia tinggi tidak dapat “disembuhkan” sepenuhnya, beberapa perawatan dapat membantu mengelola kondisi tersebut dan mengurangi kehilangan penglihatan lebih lanjut:

  • Kacamata dan Lensa Kontak: Penanganan yang paling umum adalah mengenakan kacamata atau lensa kontak untuk mengoreksi kelainan refraksi. Hal ini memungkinkan penderita miopia tinggi untuk melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. Namun, seiring memburuknya miopia, resep kacamata atau lensa kontak mungkin perlu penyesuaian yang sering.
  • Bedah Refraktif (LASIK, PRK): Operasi laser mata seperti LASIK atau PRK dapat menjadi pilihan pengobatan bagi sebagian pasien miopia tinggi. Operasi ini membentuk kembali kornea untuk memperbaiki penglihatan dan mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Namun, operasi refraktif mungkin tidak cocok untuk miopia tinggi yang ekstrem, karena dapat meningkatkan risiko komplikasi.
  • Ortokeratologi (Orto-K): Perawatan nonbedah ini melibatkan penggunaan lensa kontak yang dirancang khusus semalaman untuk membentuk kembali kornea sementara. Lensa Ortho-K membantu menjaga penglihatan tetap jernih di siang hari dan dapat memperlambat perkembangan miopia.
  • Tetes Mata Atropin: Tetes mata atropin dosis rendah telah terbukti memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak, dan dalam beberapa kasus, dapat digunakan untuk mengendalikan perkembangan miopia tinggi, terutama pada remaja.
  • Perawatan Bedah untuk Masalah Retina: Jika terjadi komplikasi seperti ablasi retina, pembedahan mungkin diperlukan, seperti operasi pengikatan sklera atau vitrektomi, untuk memperbaiki retina dan mencegah hilangnya penglihatan.

Bagaimana Cara Mengurangi Miopia?

Meskipun tidak ada obat untuk miopia tinggi, beberapa tindakan dapat secara efektif mengelola kondisi tersebut dan mengurangi risiko perkembangan lebih lanjut:

  • Pemeriksaan Mata Reguler: Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk memantau perubahan penglihatan, mendeteksi potensi komplikasi sejak dini, dan memastikan perawatan yang tepat.
  • Batasi Aktivitas Dekat Pekerjaan: Membatasi aktivitas kerja jarak dekat yang berkepanjangan, seperti membaca atau menggunakan perangkat elektronik, dapat membantu memperlambat perkembangan miopia.
  • Tingkatkan Aktivitas Luar Ruangan: Mendorong anak-anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, terutama dalam cahaya alami, telah terbukti mengurangi kejadian miopia, terutama pada anak-anak.
  • Pencahayaan dan Postur yang Tepat: Memastikan pencahayaan yang cukup saat membaca atau bekerja, serta menjaga postur tubuh yang tepat, dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan mencegah memburuknya miopia.

Miopia tinggi adalah bentuk miopia parah yang berdampak signifikan pada penglihatan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit mata. Meskipun penyebabnya multifaktorial, termasuk faktor genetik dan lingkungan, memahami gejala dan pilihan pengobatan sangat penting untuk mengelola kondisi tersebut secara efektif. Kacamata, lensa kontak, operasi refraktif, dan ortokeratologi adalah perawatan umum, dan menerapkan gaya hidup sehat dan pemeriksaan mata rutin dapat membantu memperlambat perkembangan miopia dan menjaga kesehatan mata.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun