Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu fokus utama yang kini dijalankan adalah pengembangan sarana dan prasarana (sarpras) kampus secara menyeluruh. Upaya ini tidak sekadar mempercantik fasilitas fisik, melainkan bagian dari strategi membangun ekosistem pendidikan yang unggul, nyaman, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Infrastruktur, Dr. M. Imron Rosyidi, M.Si., menegaskan bahwa sarpras menjadi fondasi penting dalam mendukung mutu pendidikan.Â
"Dengan fasilitas belajar yang modern, seperti ruang kelas interaktif, laboratorium terstandar, perpustakaan digital, dan ruang diskusi kondusif, mahasiswa diharapkan lebih optimal dalam proses belajar dan mengembangkan potensi diri," ujarnya.
Selain menunjang proses akademik, pengembangan sarpras juga berperan besar dalam meningkatkan daya tarik kampus di mata calon mahasiswa. Di tengah persaingan ketat antarperguruan tinggi, fasilitas lengkap dan ramah mahasiswa menjadi salah satu pertimbangan utama generasi muda ketika menentukan pilihan studi. Oleh karena itu, UNIMMA memandang penguatan infrastruktur sebagai strategi kunci memperkuat daya saing, baik di tingkat regional maupun nasional.
Dari sisi kelembagaan, pembenahan sarpras turut mendukung peningkatan reputasi dan akreditasi. Aspek infrastruktur menjadi indikator penting dalam penilaian akreditasi perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional.Â
"Dengan fasilitas yang memadai, UNIMMA optimis dapat meningkatkan pengakuan dari lembaga-lembaga akreditasi," tambah Imron.
Tak hanya fasilitas akademik, UNIMMA juga memperhatikan kenyamanan seluruh civitas akademika. Ruang terbuka hijau, kantin, area ibadah, hingga akses ramah disabilitas terus diperkuat untuk menciptakan kampus yang sehat, inklusif, dan mendukung kesejahteraan fisik maupun psikologis.
Sejalan dengan era transformasi digital, UNIMMA juga menyiapkan infrastruktur teknologi yang menunjang pembelajaran berbasis digital. Peningkatan akses internet, penguatan sistem informasi akademik, hingga penyediaan perangkat daring menjadi langkah konkret menyesuaikan diri dengan kebutuhan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.
"Pengembangan sarana dan prasarana bukan hanya soal membangun fisik kampus, tetapi tentang menciptakan atmosfer akademik yang progresif. Ini adalah investasi jangka panjang untuk pendidikan yang berkelanjutan dan untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global," tegas Imron.
Ke depan, pembangunan dan revitalisasi sarpras di UNIMMA akan dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan memperhatikan kebutuhan akademik, efisiensi anggaran, serta keberlanjutan lingkungan. Fasilitas praktik seperti teaching factory, laboratorium aplikatif, dan ruang simulasi kerja akan diperkuat agar mahasiswa siap menghadapi dunia kerja, baik dari sisi keterampilan teknis maupun soft skills.