Apa harapan dan cita anda saat ini duhai pembaca hebat? Apa semuanya sudah terwujud? Good Luck untuk anda yang sukses meraih cita. Teruslah berkarya. Jangan pernah berhenti sebelum ajal tiba.
Bagi yang masih berjuang, tetap semangat. Jangan pernah menyerah. Peluang selalu tersedia untuk yang tak kenal lelah dalam berjuang.
Apakah ada diantara anda yang enggan untuk meretas langkah dalam mewujudkan cita? Punya keyakinan, bahwa anda adalah seorang agen 'kegagalan'? Semoga saja tidak ada yang berpikir demikian.
Seperti ulasan sebelumnya, penulis mencoba merangkai alasan yang kerap disebut sebagai momok kegagalan. Walau semua alasan itu tak dapat dibenarkan. Diantaranya:
- Merasa diri tidak sempurna
- Merasa pantas gagal karena penyakit menggerogoti tubuh
- Berasal dari keluarga miskin
- Keluarga broken home
Keempat poin di atas telah diulas pada tulisan sebelumnya. Namun, banyak tokoh yang menolak alasan tersebut sebagai penyebab kegagalan. Sesulit apapun kondisi yang dialami, mereka tetap gigih berjuang. Hingga berhasil menjadi pemenang dalam hidupnya.
Oke, kita coba kupas poin berikutnya.
Kelima, rendahnya status pendidikan. Kualitas pendidikan yang dimiliki tak jarang memberi pengaruh kuat pada rasa percaya diri seseorang.Â
Memiliki ijazah dari kampus kenamaan negeri ini, kerap membuat rasa percaya diri meroket. Walau itu bukan jaminan seseorang meraih kejayaan dalam hidupnya.
Begitupun sebaliknya. Saat memiliki strata pendidikan yang dianggap rendah. Hal ini akan membuat rasa percaya diri sebagian orang rontok begitu saja.Â
Hingga terbentuk mindset, bahwasanya mereka hanya layak menjadi pekerja atau bawahan semata.
Benarkah demikian? Tak layakkah mereka yang tak mengenyam bangku perkuliahan untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya?Â