Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Balada Penulis Pemula

30 September 2020   01:16 Diperbarui: 1 Oktober 2020   09:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


“You cannot please everyone and you shouldn’t try to please everyone.” (Brian Lamacraft)

"Idiot!" Komen itu sempat membuyarkan semangat menulisku. Sebagai penulis pemula, aku sangat terpukul dengan komentar sadis itu.

Fenomena yang dihadapi begitu bervariasi. Ketika keinginan menulis berusaha diwujudkan oleh seorang pemuda dari desa. Apalagi jika memberanikan diri untuk mempublish tulisan sederhana yang baru saja ditorehkannya, di akun media sosial yang dipunya.

Dapat dipastikan respon yang dituai begitu beragam. Mulai dari like yang kerap dibubuhkan pada akun media sosial penulis yang baru berusia seumur jagung itu, hingga ejekan pun diterima.

Namun, like itu tak membuat diri melayang. Terhadap tulisan yang disebut begitu mengundang inspirasi. Bukan tak percaya akan ketulusan pujian yang menghampiri. Tapi sebagai penulis pemula, diri sangat tau dan memahami kualitas tulisan yang belum teruji.

Begitu juga dengan ejekan yang  dilayangkankan. Bahkan pesan picisan bernada rendahanpun Insya Allah tak akan membobol harapan dan tekad yang telah terpatri. Bukan karena merasa kualitas coretan sudah sangat berbobot. Melainkan karena sangat mengerti siapa yang sedang dihadapi.
***

Itu kira-kira suara hati yang acapkali hadir menyapa seorang penulis pemula. Tulisan yang di publikasikan pada waktu yang berbeda mendapat like bertubi-tubi dari followers pada menit yang sama.

Bagaimana itu bisa terjadi? Tulisan super panjang yang  masih berefek memusingkan kepala saat dibaca itu, bisa dipahami dalam tempo yang begitu singkat.

Sebagai pemilik tulisan saja, yang telah melahirkan oretan itu, kadang saya masih didera rasa pusing saat membacanya. Apalagi mereka sebagai pembaca yang tentu lebih lihai dalam menilai.

Bahkan tak jarang mereka mengirimkan pesan penyemangat via whatsup. Do'a-do'a pun mereka kirimkan. Alhamdulillah. Semoga do'a-do'a itu Allah kabulkan. Do'a yang sama untuk mereka.

Namun saat bertanya pada mereka, apa topik tulisan yang telah mereka puji? Apa ada kesalahan pengetikan disana? Jawaban tak serta merta didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun